Perusahaan besar di Amerika rata-rata membayar gaji eksekutif puncak atau chief executive officer (CEO) sebesar US$11,4 juta sekitar (Rp102,6 miliar) pada 2010. Jumlah ini 343 kali lebih besar jika dibanding rata-rata gaji pekerja di Amerika.
Seperti dilansir dari CNN, Presiden American Federation of Labor and Congress of Industrial Organizations (AFL-CIO), Richard Trumka, mengatakan, meski kejatuhan pasar keuangan tiga tahun lalu di antaranya karena andil eksekutif, disparitas antara gaji CEO dan pekerja tetap tinggi.
Untuk membayar CEO itu, AFL-CIO telah memeriksa gaji 299 eksekutif perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di indeks S&P 500. Hasilnya, kompensasi mereka naik 23 persen pada 2010, dibanding 2009.
Seperti dilansir dari CNN, Presiden American Federation of Labor and Congress of Industrial Organizations (AFL-CIO), Richard Trumka, mengatakan, meski kejatuhan pasar keuangan tiga tahun lalu di antaranya karena andil eksekutif, disparitas antara gaji CEO dan pekerja tetap tinggi.
Untuk membayar CEO itu, AFL-CIO telah memeriksa gaji 299 eksekutif perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di indeks S&P 500. Hasilnya, kompensasi mereka naik 23 persen pada 2010, dibanding 2009.
AFL-CIO menggunakan data Biro Statistik Tenaga Kerja untuk mendefinisikan besaran gaji rata-rata, yaitu US$33.190 (Rp298,71 juta) untuk semua pekerja pada 2009.
AFL-CIO telah menyoroti gaji eksekutif sejak 1997, namun baru-baru ini datanya di-postinguntuk menggambarkan perbedaan gaji top level dan pekerja. Kelompok serikat ini bahkan memiliki aplikasi di Facebook yang memungkinkan pengguna memasukkan gajinya sendiri dan melihat berapa besar perbedaan dengan bayaran CEO.
Kampanye menyorot kesenjangan gaji antara CEO dan pekerja terus didesak dengan cara mengumumkan rasio gaji CEO dengan rata-rata gaji karyawan sebagai bagian dari reformasi Wall Street. Otoritas bursa sendiri belum menerapkan hukum baru terkait pengumuman ini.
AFL-CIO telah menyoroti gaji eksekutif sejak 1997, namun baru-baru ini datanya di-postinguntuk menggambarkan perbedaan gaji top level dan pekerja. Kelompok serikat ini bahkan memiliki aplikasi di Facebook yang memungkinkan pengguna memasukkan gajinya sendiri dan melihat berapa besar perbedaan dengan bayaran CEO.
Kampanye menyorot kesenjangan gaji antara CEO dan pekerja terus didesak dengan cara mengumumkan rasio gaji CEO dengan rata-rata gaji karyawan sebagai bagian dari reformasi Wall Street. Otoritas bursa sendiri belum menerapkan hukum baru terkait pengumuman ini.
Hal itu menimbulkan komentar publik yang memperkirakan aturan ini akan dirilis tahun ini.
Menurut AFL-CIO, pada 1980, CEO perusahaan terbesar menerima gaji 42 kali di atas gaji rata-rata pekerja. Namun, pada 2000, kesenjangan semakin tinggi, karena gaji CEO lebih tinggi 525 kali lipat dari rata-rata pekerja. Pada 2010, kesenjangan menyempit, yaitu gaji CEO 343 kali lebih tinggi dibanding rata-rata pekerja.
Menurut AFL-CIO, pada 1980, CEO perusahaan terbesar menerima gaji 42 kali di atas gaji rata-rata pekerja. Namun, pada 2000, kesenjangan semakin tinggi, karena gaji CEO lebih tinggi 525 kali lipat dari rata-rata pekerja. Pada 2010, kesenjangan menyempit, yaitu gaji CEO 343 kali lebih tinggi dibanding rata-rata pekerja.
No comments:
Post a Comment