Welcome to Ho Chi Minh City, Vietnam

Day 1 : 30 September 2015

Pesawat Airasia yang kami tumpangi take off dari KLIA2 tepat pukul 07.05 (waktu Malaysia yang lebih cepat 1 jam dibanding Vietnam) dan landing di Tan Son Nhat International Airport (IATA Code: SGN) sekitar pukul 08.20 waktu setempat. 
Tan Son Nhat International Airport

Setelah keluar dari imigrasi, segera kami mencari konter taksi yang bertebaran di area bandara. Harga taksi (kebanyakan menggunakan mobil kijang innova, dengan letak setir di sebelah kiri, karena jalan di Vietnam menggunakan lajur sebelah kanan) adalah 180.000 VND pada pukul 07.00-10.00, lewat dari itu harganya naik menjadi 200.000 VND per pengantaran ke daerah sekitar Ho Chi Minh City.
Lobby Thao Nhi Hotel di Distrik 1 Pham Ngu Lao

Jarak dari bandara ke daerah Pham Ngu Lao di distrik 1 sekitar 8 km. Tidak terlalu jauh memang, tapi arus lalu lintas yang cukup macet membuat perjalanan agak lama. Demikian juga kondisi jalan raya yang cukup semerawut. Harap hati-hati jika menyeberang, karena lalu lintasnya super kacau jika dibanding Jakarta.
Standart Room at Thao Nhi Hotel





Sopir taksi cukup bersahabat, walaupun ada kendala bahasa. Kami diantar sampai di jalan utama, tetapi karena hotel Thao Nhi berada di dalam jalan kecil yang tidak bisa dilalui mobil, sopir turun dari mobil dan mengantar kami sampai depan hotel.




Thao Nhi Hotel 
185/20 Pham Ngu Lao Street, Distric 1, HCM City
Telp: (84.8)39201262 | (84.4)38360020
Fax : (84.4) 38372282
E-mail : thaonhihotel@hcm.vnn.vn

Setelah check-in di hotel dan beristirahat sejenak, segera kami mencari makan di sekitar hotel. Harga 60.000 VND kami rasa cukup mahal, karena hanya berupa warung kecil di dalam gang dekat hotel. Padahal di papan harga jelas tertulis 45.000 VND per porsi.
Vietnamese Street Food

Dari sana kami berjalan mencari agen travel, dan memesan Mekong Delta One Day Tour seharga 10 USD atau sekitar 220.000 VND (include makan siang), Cu Chi Tunnel Half Day Tour seharga 10 USD (include tiket masuk), dan tiket bus ke Mui Ne seharga 7 USD. 

Sisa waktu hari ini kami pergunakan untuk City Tour dengan berjalan kaki. Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di Ho Chi Minh City. Berikut beberapa yang sempat kami kunjungi sepanjang sore hingga malam ini.

  • WAR REMNANTS MUSEUM
Salah satu museum yang cukup terkenal di Ho Chi Minh City adalah War Remnants Museum. Museum sisa perang Vietnam ini dikenai tiket masuk seharga 15.000 VND berupa stiker yang ditempel di baju kita untuk keperluan kontrol petugas museum dengan jam buka 07.30-11.30 dan 13.20-16.30.
Bagian luar War Remnants Museum, District 3, Ho Chi Minh City

Di sini terdapat 2 bagian museum, yaitu outdoor dan indoor. Di luar kita bisa melihat dari dekat kendaraan-kendaraan peninggalan perang Vietnam seperti tank, pesawat tempur, pesawat angkut, dan lain sebagainya.

28 Vo Van Tan, Ward 6, District 3, HCMC
Phone: (+84) 8 3930 5587 - (+84) 8 3930 6664
Fax: (+84) 8 3930 2340
Website:http://warremnantsmuseum.com
Email:info@warremnantsmuseum.com

Sedangkan di dalam ruangan 4 lantai, kita bisa melihat sisa-sisa kekejaman perang Vietnam dari foto-foto yang tertata rapi. Begitu juga dengan senapan, mesiu, peluru yang tersisa. Dan yang cukup menyita perhatian saya adalah 2 bayi/janin yang cacat dan diawetkan dalam cairan formalin.
Bayi/janin cacat akibat Agent Orange yang diawetkan dalam cairan formalin

Di sini kita bisa belajar bijak bahwa tidak ada satu hal yang baik yang bisa kita dapatkan dari perang, kecuali penderitaan, kehancuran, kekejaman, egoisme, dan segala hal buruk lainnya. Banyak warga sipil yang menjadi korban kekejaman perang, seperti generasi sekarang yang banyak terlahir cacat akibat penggunaan serbuk kimia Agent Orange.

  • NOTRE-DAME CATHEDRAL
Katedral yang terletak di pusat kota ini dibangun oleh kolonialis Perancis pada tahun 1863 sampai tahun 1880 memiliki dua menara lonceng setinggi 58 meter. Pada tahun 1962, Paus Yohanes XXIII menganugerahkan status Basilika kepada gereja ini sehingga dikenal juga sebagai Basilika Katedral Notre-Dame Saigon atau Basilica of Our Lady of The Immaculate Conception
Katedral Notre-Dame Saigon

Sekarang, selain berfungsi sebagai tempat ibadah, bangunan katedral ini juga menjadi daya tarik utama wisatawan. Di depan gereja ini terdapat sebuah patung Bunda Maria. Dari pagi hingga malam, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara.
Bagian samping Katedral Notre-Dame

Di samping gereja ini terdapat taman kota yang cukup sejuk, kantor pos Saigon yang cukup terkenal, dan The Independence Palace juga terletak tidak jauh dari sini.

  • SAIGON CENTRAL POST OFFICE
Saigon Central Post Office terletak di tengah kota dekat Katedral Notre-Dame yang dibangun pada akhir abad ke-19 (1886-1891) oleh pemerintahan kolonialis Perancis. Dirancang oleh Auguste Henri Vildieu dan Alfred Foulhoux, tetapi sering keliru dikreditkan sebagai karya Gustave Eiffel.
Buu Dien / Saigon Central Post Office

Kantor pos ini masih berfungsi sampai sekarang, dengan aktivitas pengiriman kartu pos wisatawan yang ramai setiap hari. Kita bisa membeli kartu pos maupun cinderamata di sini kemudian dikirim ke alamat yang kita inginkan.
Kesibukkan di dalam Kantor Pos Saigon

Bangunan ini sangat besar dengan bentuk kubah setengah lingkaran yang memanjang, dan di luarnya ada sebuah jam yang sangat besar.

  • THE INDEPENDENCE PALACE (Reunification Palace)
The Independence Palace adalah bangunan untuk memperingati kemerdekaan Vietnam dari kolonialisme Perancis. Tetapi setelah direnovasi pada sekitar tahun 1970, bangunan ini diganti menjadi Reunification Palace untuk memperingati bersatunya Vietnam Selatan dengan Vietnam Utara.
The Independence Palace / Reunification Palace

Bangunan yang menjadi saksi sejarah kemerdekaan dan persatuan Vietnam ini wajib dikunjungi. Hanya sayangnya saat kami sampai di sana sudah tutup, karena jam buka adalah dari pagi hingga pukul 17.00 saja. Tiket masuk dari info yang kami ketahui adalah 20.000 VND.

  • BEN THANH MARKET
Ben Thanh Market adalah pasar yang terkenal di Ho Chi Minh City. Banyak pedagang dengan berbagai jenis barang lengkap tersedia di sini. Kami tiba di sini saat hari sudah gelap, beberapa pedagang terlihat sudah mulai mengemasi barang dagangan mereka. Walaupun begitu, pasar ini masih tetap ramai sampai malam.
Cho Ben Thanh (Ben Thanh Market)

Jika ingin berbelanja di sini, jangan lupa untuk menawar. Dan juga perhatikan barang yang akan di beli, karena banyak yang curang jika kita tidak hati-hati. Kami sendiri tertipu ketika hendak membeli buah lengkeng. Ketika mencoba kami dikasih sampel yang bagus dan enak, tetapi saat kami membeli dikasih lengkeng jenis lain, yang kurang enak.


Selain tempat-tempat yang kami kunjungi di atas, masih banyak tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi di seputaran Ho Chi Minh City, diantaranya:
  • MINH PHUNG NIGHT MARKET
  • THIEN HAU TEMPLE
  • GOLDEN DRAGON WATER PUPPET THEATRE
  • ZOO AND BOTANICAL GARDENS
  • ART MUSEUM
  • WOMAN'S MUSEUM
  • VIETNAM QUOC TU PAGODA
  • XA LOI PAGODA
  • HISTORY MUSEUM
  • TON DUC THANG MUSEUM
  • HO CHI MINH MUSEUM
  • REVOLUTIONARY MUSEUM


Tips:
  1. Jangan mudah tertipu dengan dengan pedagang-pedagang jalanan yang seolah baik menawarkan bantuan. Kami pernah tertipu dengan seorang pedagang kelapa pikul. Awalnya kami di hampiri sambil menanyakan tujuan kami, dan sambil bercerita dia bilang mau pulang, dan akan menunjukkan jalan kepada kami. Kami ditawari makan sisa kelapanya, gratis. Tapi kami bersikeras bayar, dia bilang 15.000 VND (fifteen thousand dong) perbiji, tapi setelah minum, kami dipaksa membayar 50.000 VND (fifty thousand dong).
  2. Untuk keliling kota Ho Chi Minh City bisa sewa motor (kalau berani), soalnya kalau jalan kaki lumayan tidak akan habis dikelilingi dalam sehari. Hanya harus ekstra hati-hati karena di Vietnam jalur kendaraan menggunakan jalur kanan sehingga sering menjadi kendala. Demikian juga arus kendaraan yang cukup kacau di sana.
  3. Beberapa tempat sering harga paket tour sangat mahal, untuk itu kita harus berani menawar dengan harga yang wajar. Atau bisa membandingkan harga tur di agen travel yang lain.

Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.

                                                                     Next >>> Day 2 : Mekong Delta One Day Tour

Vietnam Mekong Delta Full Day Tour

Day 2 : 1 Oktober 2015

Pukul 07.45 kami sudah bersiap-siap di lobby hotel menunggu jemputan tur. Bus sudah menjemput sebelum jam 8, dan setelah menjemput peserta yang lain, bus berangkat ke My Tho pukul 08.25.


Chua Vinh Trang, My Tho

Jarak dari Ho Chi Minh City ke My Tho Tourist Boat Station sekitar 70 km dengan waktu tembuh sekitar 2 jam termasuk 1 kali pemberhentian untuk ke toilet di sebuah pusat kerajinan tangan (handicapped) dari kulit telur dan tanduk sapi. Kebanyakan karyawan di sana merupakan korban yang lahir dalam kondisi cacat akibat agent orange, sejenis bubuk kimia beracun semasa perang Vietnam.
Chua Vinh Trang, My Tho

Pukul 10.25 kami sampai di Chua Vinh Trang (Vinh Trang Temple) dan dikasih waktu 20 menit untuk masuk dan berfoto di sana. Terdapat tiga patung besar yang menjadi daya tarik di sana.


Chua Vinh Trang

Dari sana kami menuju tepian sungai Mekong di My Tho Tourist Boat Station. Kurang dari jam 11 kami sudah sampai, dan diarahkan naik boat yang telah disediakan. Grup kami langsung berpindah ke boat, yang tempat duduknya hampir sama dengan jumlah seat di bus.
Chua Vinh Trang

Dengan boat inilah kami berkeliling ke pulau-pulau di tepi sungai Mekong. Tujuan pertama adalah pulau dimana penduduk di sana beternak lebah, dan dijadikan salah satu tujuan wisata. Di sini kami disuguhkan teh dengan madu, jeruk kunci, bee pollen. Sekaligus camilan berupa keripik pisang madu dan permen kacang.
Chua Vinh Trang

Dari sana kami naik lagi ke boat dan diantar ke tempat pembuatan permen kelapa atau yang dikenal dengan Coconut Candy, permen yang hampir sama dengan permen gula kabung khas pulau Bangka. Hanya di sini, ditambahkan berbagai rasa dengan aroma santan yang cukup kental dan tambahan kacang tanah.
Chua Vinh Trang

Di sekitar tempat ini banyak yang menjual berbagai sovenir dari kerajinan kelapa dan tanduk sapi. Puas melihat-lihat (karena tidak ada duit beli, jadi cukup lihat saja) kami diantar ke belakang dengan berjalan kaki, ke sebuah pondok di mana kami menikmati musik tradisional Vietnam dengan sajian buah-buahan segar.

My Tho Tourist Boat Station

Dari sana kami berjalan lagi lebih ke dalam, ke area muara anak sungai Mekong, dari sana kami diajak naik ke kapal yang ukurannya kecil, hanya muat 4 penumpang ditambah 2 orang yang mengayuh kapal ini menyusuri anak sungai sampai ke boat besar kami yang terparkir di tepi sungai Mekong. Sayangnya saat kami menyusuri anak sungai ini, kondisi air sedang surut sehingga airnya sangat keruh dan alirannya sempit, berikut bau rawa-rawa.
Pembuatan permen kelapa

Setelah sampai di boat besar, hari sudah hampir jam 1 siang. Segera kami diantar ke  Con Phung untuk makan siang. Hidangan langsung disediakan begitu kami tiba dan duduk di meja makan  dengan menu nasi, daging, spring rolls, tumis buncis, dan semangkok sop makaroni dengan labu, tanpa disediakan minum. Jika kita ingin memesan minum dan tambahan lauk yang lain, harus bayar masing-masing. Di sini tersedia berbagai menu seperti berbagai jenis seafood, ikan gurame, hingga yang ekstrim seperti daging burung unta, belut, ular, kura-kura, hingga buaya. 
Con Phung

 Restoran ini cukup luas dengan area terbuka seperti taman bunga, kolam buatan, serta kandang penangkaran buaya. Cukup indah menurut saya. Setelah beristirahat, kami kembali naik boat dan diantar kembali ke My Tho Tourist Boat Station, sesampainya di dermaga pukul 15.00 kami diantar pulang kembali ke Ho Chi Minh City. Tetapi yang ikut Two Day Tour akan diantar ke hotel di sekitar sana kemudian besoknya mereka akan ke floating market di Can Tho.



Sampai di boat utama
Kami tiba di Ho Chi Minh City sekitar pukul 17.00, dan sekalian mencari makan Pho Bo, Bo Kho di Pho Quynh karena harganya cukup murah dengan porsi yang besar, sekaligus berjalan di area taman Pham Ngu Lao. Buat yang ingin menjaga kebugaran, bisa memanfaatkan public area di sana yang cukup luas dengan berbagai peralatan olahraga yang bisa dimanfaaatkan secara gratis.


Hoa Nhan, tempat menikmati teh madu yang segar
Dengan kapal kecil menyusuri anak sungai


Tips:
  1. Jika cuaca cukup panas, sediakan payung lipat atau topi
  2. Harga Mekong Delta Full Day Tour adalah 10 USD/pax (include makan siang)
  3. Suasana yang paling bagus saat menyusuri anak sungai adalah waktu pasang.

Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.

<<< Prev : Day 1                          Next >>> Day 3 : Cu Chi Tunnel Tour

Cu Chi Tunnel, Terowongan Peninggalan Perang Vietnam

Day 3 : 2 Oktober 2015

Setelah mandi , kami check out dari Thao Nhi Hotel dan berangkat ke agen travel. Hari ini kami akan ikut half day tour ke Cu Chi Tunnel, yang telah kami beli sebelumnya seharga 10 USD / pax (include tiket masuk ke Cu Chi Tunnel). Tas kami titip di agen travel yang bersangkutan.


HTM Cu Chi Tunnel = 90.000 + 20.000 VND

Terowongan ini terletak sekitar 53 km arah barat laut Ho Chi Minh City dan sangat terkenal karena panjang terowongan yang mencapai 250 km yang digali oleh Vietkong semasa perang Vietnam. Terowongan ini merupakan terowongan terrumit yang pernah dibuat oleh manusia.


Lubang masuk terowongan

Perjalanan memakan waktu hampir 2 jam karena sebelumnya singgah dulu di pusat kerajinan tangan, dimana para karyawannya merupakan mereka yang lahir cacat akibat dampak agent orange, bubuk kimia beracun semasa perang.


Kerajinan tangan dari kulit telur

Kami tiba di tujuan pada pukul 10.20, dan setelah tour guide membeli tiket masuk seharga 110.000 VND (yang terbagi menjadi 2 tiket yang masing-masing seharga 20.000 VND dan 90.000 VND) kami dibagikan tiket dan mengantri masuk ke dalam hutan.


Tank peninggalan perang Vietnam


Hutan ini cukup ramai oleh turis, dengan spot-spot yang cukup banyak, kami tidak perlu mengantri untuk mendapatkan penjelasan dari tour guide kami. Mulai dari lobang masuk terowongan yang cukup tersamar di antara dedaunan, dan kami dikasih kesempatan untuk berperan sebagai Vietkong.
Salah satu pintu keluar terowongan


Lobang masuk terowongan cukup sempit, hanya sekitar 40 cm x 30 cm, tapi cukup lebar untuk Vietkong yang berat badannya rata-rata 45 kg. Tapi mustahil bagi US Army untuk masuk mengingat badan mereka yang cukup besar. Beberapa turis dari Amerika maupun Eropa beberapa kali kesulitan keluar dari lobang terowongan.
Fighting Bunker yang diperlihatkan kepada pengunjung


Demikian juga terdapat ventilasi penyamaran berbentuk seperti gundukan sarang semut untuk keperluan oksigen di dalam terowongan. Ada juga fighting bunker, tempat Vietkong melancarkan aksi mereka secara mendadak tanpa ada tentara musuh yang menyadarinya.
Ventilasi untuk sirkulasi udara dalam terowongan



Lubang-lubang perangkap juga tersebar di mana-mana, dan hanya Vietkong yang mengetahuinya, karena jika luput 1 langkah saja, mereka tentu akan kehilanggan nyawa. Berbagai jenis perangkap dibuat dengan cara yang sederhana, tapi mematikan.
Berbagai perangkap mematikan

Selain itu, terowongan yang masih terawat sekitar 150 km, tentu banyak tempat yang lain yang bisa kita lihat. Ada ruang perawatan, yang kebutuhan listrik didapat dengan menggunakan sepeda sebagai penggerak. Ada ruang penyimpanan amunisi yang didapat dari tentara musuh, dan bengkel untuk mengolah dan membuat kembali senjata dari rampasan musuh. Terdapat juga dapur dan sumber air yang terhubung dengan sungai.
Lapangan menembak

Di tengah hutan juga terdapat tank peninggalan tentara Amerika. Untuk yang hobi menembak, bisa membeli peluru dari berbagai jenis senapan. Minimal pembelian 10 pcs peluru untuk masing-masing jenis.
Daftar harga amunisi berbagai jenis senapan
Harganya cukup mahal. 

Sebagai contoh, harga amunisi senapan mesin AK47 adalah 40.000 VND/bullet, minimal beli 10 bullets sudah 400.000VND, sekali tembak, pencet belum sampai sedetik sudah habis.


Di dekatnya ada pondok yang mengolah beberapa makanan khas semasa perang, seperti rice paper untuk membuat spring rolls khas Vietnam.


Sekitar pukul 12.15 kami sampai di sebuah pondokan yang menyediakan teh hangat dan singkong rebus dengan pelengkap berupa gula, garam, dan kacang tanah yang ditumbuk halus. Beberapa turis tidak berminat makan, mungkin tidak sesuai selera, jadilah kami yang menghabiskannya dalam sekejap. Entah enak, entah lapar, perbedaannya terlalu tipis. Hahaha.
Makan siang pengganjal perut





Sebelum keluar, kami disuguhkan tayangan dokumentasi seputar perang Vietnam. Setelah itu bus membawa rombongan kami kembali ke Ho Chi Minh City. Sampai di sana pukul 14.30, perut sudah lapar, jadi kami berjalan ke Pho Quynh dan mengisi perut. Setelah makan, kami buru-buru kembali ke agen travel.
Dokumentasi perang Vietnam


Sampai di sana pukul 15.20, kami ternyata ditinggal bus tujuan Mui Ne. Semula kami mengira bus berangkat pukul 15.30, tapi ternyata setelah lihat nota tiket tertulis pukul 15.00. Jadi kami terpaksa membeli lagi tiket ke Mui Ne seharga 130.000 VND yang berangkat jam 8 malam.


Padahal di dekat sana ada kantor Futa Line Bus yang berangkat pukul 17.30 dengan harga tiket yang lebih murah. Sayangnya tiket tidak bisa direfund. Terpaksa kami mencicipi Bia Saigon, bir khas Saigon di samping agen travel sambil menunggu keberangkatan bus.

Jarak dari Ho Chi Minh City ke Mui Ne sekitara 200 km dengan waktu tempuh hampir 5 jam. Alhasil kami sampai di hotel tengah malam, untung pemilik hotel bersedia menunggu kami.


Tips:

  1. Semua harga tour dapat ditawar, jadi usahakan banyak bertanya.
  2. Sebaiknya beli bekal sarapan maupun makan siang selama ikut Cu Chi Tunnel Half Day Tour, agar tidak kerepotan mencari makan.
  3. Banyak agen tiket bus ke berbagai tujuan di Vietnam. Jangan malu bertanya berbagai pihak perusahaan bus, karena selisih harga lumayan buat ongkos makan.
  4. Jangan takut perjalanan jauh dengan bus karena hampir rata-rata bus di Vietnam berupa sleeping bus yang cukup nyaman.

Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.


<<< Prev : Day 2                         Next >>> Day 4 : Ham Tien & Mui Ne




Tempat Wisata di Ham Tien dan Mui Ne

Day 4 : 3 Oktober 2015

Hari ini cukup melelahkan, karena perjalanan kami semalam baru sampai hotel pukul 00.30 tengah malam. Ban Mai 66 Hotel terletak di 66 Nguyen Thong Street, kota Phan Thiet. Ternyata agak jauh dari Mui Ne dan Ham Tien, sekitar 18 km arah timur. Kami bangun agak siang, dan sempat berkeliling sekitar hotel sambil mencari makan.

Fairy Stream

Fairy Stream
Kami mencari agen travel di sekitar hotel, tapi tidak menemukan satu pun. Kami disarankan untuk naik bus ke Mui Ne. Jadi setelah check out kami dibantu pemilik hotel menghentikan bus ke Mui Ne. Tiket bus hanya 9.000 VND, cukup murah. Sampai di Mui Ne juga (melewati Ham Tien) kami tidak bisa menemukan agen travel, sampai bolak-balik masuk pasar di Mui Ne pun tidak ada.

Fairy Stream
Ternyata dari info penduduk di sana, agen travel ada di Ham Tien, maka terpaksa kami naik bus kembali ke Ham Tien. Tiket 6.000 VND. Jadi saat tiba di Ham Tien, mata kami melotot mencari agen travel, dan setelah menemukannya, kami langsung melompat turun dari bus. Tapi minta berhenti dulu ya sama sopirnya. Hehehe.

Ham Tien Beach
Di Thien Son Guest House yang merangkap agen travel, kami memesan Mui Ne Half Day Tour yang berangkat pukul 13.30 seharga 5 USD. Tetapi akibat hujan, kami baru dijemput pukul 14.00. Tujuan pertama adalah Fairy Stream, sebuah sungai kecil dangkal berpasir halus dengan air berwarna kecoklatan yang terletak di tepi jalan Ham Tien. Model-model begini sebenarnya sudah sering kami jalani saat masih kecil di pulau kelahiran kami. Tapi di sini, sesuatu yang biasa disulap menjadi daya tarik wisata. Gerimis mengiringi langkah kami.

Red Sand Dune






Setelah itu, kami menuju ke Mui Ne dan diajak melihat-lihat fishing village, setelah berfoto-foto kami lanjut ke Red Sand Dune, gundukan padang pasir berwarna coklat kemerahan. Banyak sekali anak-anak di sana yang menawarkan board surfing, seluncur di atas pasir. Cuaca berangin, tapi sand dune di sini berupa butiran pasir halus, dan bukan seperti debu, jadi cukup aman bagi pernafasan walaupun angin kencang. Karena pasirnya terbang tidak tinggi. Hari mulai mendung saat kami beranjak dari sana. Dalam perjalanan ke White Sand Dune, hujan lebat mengguyur. Jarak ke White sand Dune agak jauh keluar Mui Ne. 

White Sand Dune
Kami sampai di sana, berupa pondok kecil dengan mobil jeep dan ATV yang siap mengantar kami keliling White Sand Dune. Sayangnya hujan tidak berhenti juga hingga kami sempat ditawari memakai jas hujan. Hujan yang cukup besar dan angin yang cukup kencang mengurungkan niat kami menjelajahi White Sand Dune. Sangat disayangkan memang, tapi apa boleh buat, alam berkata lain.
Thien Son Guest House

Kami kemudian diantar kembali ke Thien Son Guest House, check in di kamar seharga 10 USD, kemudian cari makan, pesan tiket bus ke Dalat untuk keesokkan harinya seharga 130.000 VND. Rata-rata hotel di Ham Tien, sisi belakangnya menghadap pantai. Tetapi pantainya tidak terlalu bagus, airnya bahkan agak keruh.

Thien Son Guest House
Acara kami hari ini cukup kacau dan menyita waktu, karena rencana kami hari ini harusnya sudah sampai di Dalat. Tapi ternyata tidak ada bus sore maupun bus malam menuju ke Dalat karena alasan jalan yang berbahaya.


Tips :

Pusat keramaian adalah di Ham Tien, walaupun seringkali orang menyebut Mui Ne sebagai tujuan wisata. Itu dikarenakan lokasi wisata Sand Dunes terletak di Mui Ne. Untuk memesan tour harus di Ham Tien. Jadi kalau ke Mui Ne pesanlah hotel di daerah Ham Tien. Ham Tien dan Mui Ne sendiri masih masuk dalam kotamadya Phan Thiet.

Untuk tiket bus lebih baik pesan di The Sinh Tourist, karena lebih murah, tapi tidak ada penjemputan, semua harus kumpul di kantor Sinh Tourist. Bisa di atasi dengan mencari hotel yang dekat kantor The Sinh Tourist.

Recomended hotel adalah Mui Ne Backpackers Hostel, murah, bersih, dengan kolam renang menghadap pantai.

Menjelajahi Ham Tien dan Mui Ne saya kira cukup dengan sewa sepeda motor, karena kita akan lebih bebas dan mempunyai waktu lebih menjelajahi tempat lain di sekitarnya.

Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.


<<< Prev : Day 3                                    Next >>> Day 5 : Wisata Da Lat

Dari Mui Ne Berwisata ke Da Lat - Vietnam

Day 5 : 4 Oktober 2015

Pukul 06.00 kami sudah turun ke lobi Thien Son Guest House, tetapi pintu berupa folding gate masih digembok rantai dengan dibiarkan terbuka sedikit. Tampaknya pemilik hotel belum bangun. Hingga pukul 06.30, waktu yang dijanjikan penjemputan bus belum kunjung tiba.


Bangunan Pasar Dalat dan suasana jalan yang berubah menjadi night market saat malam.

Sampai akhirnya pemilik bangun dan menelpon sopir bus. Tepat pukul 07.00 kami baru dijemput, dan dilanjutkan menjemput penumpang yang lain. Bus baru berangkat hampir pukul 8.00.

Perjalanan dari Mui Ne ke Dalat cukup menyenangkan, karena sepanjang jalan melewati perbukitan yang menyejukkan. Setelah mendekati Dalat, area perkebunan kopi terhampar luas sepanjang jalan. Akhirnya kami mengerti kenapa tidak ada bus yang berangkat sore atau malam hari. Jalanan yang berkelok-kelok dengan lembah perbukitan yang curam merupakan alasan yang sangat baik demi keselamatan penumpang itu sendiri.


Tulip Xanh Hotel, Dalat - Vietnam

Dalat merupakan ibukota provinsi Lam Dong, Vietnam dan terletak diketinggian 1500 meter dari permukaan laut, yang menjadikan tempat ini sejuk sepanjang tahun. Kota kecil berarsitektur khas Eropa bisa kita nikmati  karena pengaruh Perancis yang menduduki tempat ini


Tulip Xanh Hotel, Dalat - Vietnam
Jarak Mui Ne ke Dalat sekitar 160 km dengan waktu tempuh 3,5 jam termasuk 1 kali pemberhentian untuk ke toilet atau sekedar makan pho di sebuah warung yang tidak terlalu besar. Kami tiba di Dalat sekitar pukul 11.20. Dari sana tidak susah mencari makan, karena tempat pemberhentian busnya tepat di tengah kota. Harga makanan di Dalat juga tergolong cukup murah, hanya 25.000 VND kita mendapat satu porsi nasi beserta lauk pauk dan sayuran seabrek-abrek dan semangkok sop labu.

Setelah kenyang, kami berjalan menanyakan half day tour di Tulip Xanh Hotel dan bermaksud melanjutkan perjalanan ke Nha Trang pada malam hari. Tapi sayangnya, sama seperti dari Mui Ne ke Dalat yang tidak ada bus sore/malam, demikian juga bus dari Dalat ke Mui Ne maupun Nha Trang juga tidak ada keberangkatan malam mengingat kondisi jalan yang cukup berbahaya.


The Crazy House Dalat - Vietnam
Pilihan lain, bisa sewa mobil atau sewa motor. Tapi karena waktu yang tidak terlalu banyak, kami akhirnya memutuskan berjalan kaki mengelilingi kota Dalat. Karena jika dipaksakan dengan tujuan yang agak jauh, kami tidak akan terlalu menikmati mengingat waktu yang sedikit.  Sebenarnya selain city tour, banyak tempat lain yang bisa dikunjungi di Dalat. 


The Crazy House Dalat - Vietnam
Setelah check in di Tulip Xanh Hotel seharga 12 USD/malam, kami membeli tiket bus ke Nha Trang seharga  120.000 VND/orang untuk keberangkatan pagi pukul 07.30.  

Dari hotel, kami berjalan kaki ke The Crazy House, bangunan yang cukup aneh, dan masuk dalam salah satu dari 10 bangunan teraneh di dunia. Harga masuk 40.000 VND dengan jam operasional dari pukul 08.30 - 19.00 setiap hari. Fungsi yang sebenarnya dari tempat ini adalah hotel. Harganya juga tidak terlalu mahal. Mungkin lain kali akan saya jadikan referensi menginap di Dalat.


The Cock Church (The Cathedral of Dalat City)
The Cock Church (The Cathedral of Dalat City)

Dari sana kami berjalan ke Nha tho chinh toa Da Lat / The Cock Church (The Cathedral of Dalat City) yang berjarak sekitar 800 meter. Gereja peninggalan imperialisme Perancis yang berarsitektur gotik Eropa ini adalah gereja terbesar di Dalat, dengan patung perunggu ayam jago yang terletak di puncak menara. Sayangnya saat kami sampai, ada misa yang sedang berlangsung, sehingga kami harus puas melihat bangunan gereja ini dari luar.


Patung Taman di Depan Cho Da Lat
(sambil memeluk 2 botol wine yang akhirnya disita petugas imigrasi)

Ho Xuan Huong (Danau Xuan Huong) hanya sekitar 500 meter dari The Cock Church, merupakan danau buatan seluas 5 km persegi dengan fasilitas perahu angsa yang bisa kita sewa mengelilingi danau. 

Tidak jauh dari danau ini, kita bisa menjumpai Cho Da Lat (Pasar Dalat) yang buka dari pagi sampai menjelang malam, dan dilanjutkan Cho Am Phu (night market) yang buka sampai malam. Di pasar ini bisa kita jumpai berbagai makanan khas Dalat, dari teh teratai sampai wine Dalat. Harganya sangat murah dibanding tempat lain.

Saya beli 1 botol wine Dalat premium dan 1 botol wine Dalat hanya 200.000 VND. Dan sayangnya pada akhir cerita di Hanoi, wine saya disita pihak imigrasi di Noi Bai International Airport. Menyedihkan setelah 10 hari saya bawa wine ini ke sana ke mari.

Tempat Wisata di Dalat - Vietnam :

  1. Cho Da Lat (Pasar Dalat) terletak di tengah kota Da Lat, buka dari pagi hingga tengah malam yang juga berfungsi sebagai night market Dalat. (Pasar Dalat saya jadikan patokan menuju ke tempat wisata selanjutnya)
  2. Truc Lam Zen Monastery, sekitar 1,4 km arah timur laut dari Cho Da Lat.
  3. Tuyen Lam Lake, sekitar 7 km arah barat daya dari Cho Da Lat
  4. Prenn Waterfall, sekitar 12 km arah tenggara Cho Da Lat
  5. Datanla Waterfall, berjarak sekitar 6,5 km selatan Cho Da Lat
  6. Bao Dai Summer Palace, sekitar 2,4 km arah barat daya Cho Da Lat
  7. Valley of Love, sekitar 6 km utara Cho Da Lat
  8. XQ Su Quan (XQ Historical Village),  sekitar 5,7 km utara Cho Da Lat, dekat Valley of Love.
  9. Robin Hill's Cable Car, sekitar 3,2 km selatan Cho Da Lat
  10. The Cock Church (Katedral Dalat), 900 meter selatan Cho Da Lat
  11. Elephant Waterfall, berjarak sekitar 28 km arah barat daya Cho Da Lat
  12. Pongour Waterfall, berjarak sekitar 48 km arah barat daya Cho Da Lat

Tips:

Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."