Bandara Unik dan Menyeramkan di Dunia


Jika bepergian dengan pesawat udara belum cukup menantang untuk Anda, mungkin Anda harus mengunjungi bandara di beberapa negara ini.
Pasalnya, bukan hanya jalurnya yang sulit untuk melakukan pendaratan, hanya beberapa pilot dengan kemampuan mumpuni yang bisa menaklukkan bandara-bandara tersebut. 
Apa saja? Berikut daftarnya: 
Paro Airport, Bhutan
Paro International Airport

Paro International Airport

Paro International Airport
Dilihat dari atas, Paro Airport merupakan bandara kecil yang sangat indah dengan latar belakang pegunungan Himalaya. Tapi, dibalik keindahannya, bandara ini menyimpan sejuta bahaya. Pilot harus menghapal jumlah lembah dan bukit yang mengurung bandara. Belum lagi besarnya dorongan angin yang terperangkap diantara bukit, membuat pilot sulit melakukan manuver. Tidak hanya itu, bandara tersebut juga sangat dekat dengan rumah penduduk. Jika pesawat terbang terlalu rendah, keselamatan warga di sekitar bandara bisa terancam. Dikabarkan, hanya terdapat 8 orang pilot yang berkompetensi mendaratkan pesawat di Paro Airport.
Sea Ice Runway, Antartika
Sea Ice Runway, Antartika

Sea Ice Runway, Antartika 

Sea Ice Runway, Antartika (Saat Musim Panas)
Seperti namanya, jalur pendaratan di bandara ini seluruhnya terbuat dari es, tanpa adanya tanah atau struktur beton padat untuk menopangnya. Tentu saja melakukan pendaratan di bandara terpencil ini sangat berisiko, terutama di musim panas saat jalur pendaratan menipis karena matahari. Karenanya, pesawat yang bisa mendarat di bandara ini punya kriteria khusus, terutama soal berat pesawat. Dikhawatirkan jalur pendaratan akan pecah dan pesawat langsung tenggelam ke lautan dingin di bawahnya.

Matekane Air Strip, Lesotho


Yang menjadikan bandara ini begitu berbahaya adalah jalur pendaratannya yang pendek, 1.300 kaki atau kurang dari 400 meter. Tentunya jalur pendek tersebut tidak memberi banyak ruang gerak bagi pilot untuk lepas landas atau bahkan melakukan pendaratan. Ketegangan tidak berhenti sampai disitu, saat mendarat, pilot harus bersiap menghadapi tebing setinggi 600 meter yang menghadang tepat di depan mata. 

Barra International Airport, Skotlandia
Barra International Airport

Barra International Airport

Barra International Airport
Bandara internasional di pulau kecil di kawasan Outer Hebrides, Skotlandia ini dianggap salah satu yang paling menantang di Eropa. Bandara ini begitu dekat dengan pantai dengan jalur pendaratan yang sangat pendek. Salah perhitungan, pilot bisa jadi mendaratkan pesawat di laut. 

Gibraltar Airport, Gibraltar
Gibraltar Airport


Gibraltar Airport
Gibraltar Airport
Jika bandara lain berada di pinggir tebing, bandara Gibraltar justru berada di sisi jalan raya. Ya, bandara ini sangat mudah diakses oleh para turis yang ingin mengabadikan pesawat lepas landas atau mendarat. Uniknya, bandara ini punya palang seperti palang kereta api, yang berfungsi menutup jalan dan melarang orang mendekat saat pesawat mendekat. 

Tioman Island Airport, Malaysia
Pesawat Berjaya Air Saat Akan Landing di Tioman Island Airport

Tioman Island Airport
Bandara ini dianggap sangat menantang sehingga pilot yang akan mendaratkan pesawatnya disana harus menerima pelatihan khusus. Pilot harus menguasai medan yang terdiri dari pegunungan dan mumpuni dalam mengendalikan pesawat untuk terbang lurus lalu berbelok 90 derajat untuk memasuki jalur pendaratan. Mirip seperti pelatihan pesawat tempur. 

Tenzing-Hillary Airport, Nepal
Tenzing-Hillary Airport, Nepal
Tenzing-Hillary Airport, Nepal
Tenzing-Hillary Airport, Nepal
Bandara ini termasuk yang paling sibuk di Nepal, namun bukan berarti keluar-masuk bandara adalah perkara mudah. Jalur pendaratannya berupa turunan yang bisa membuat pilot berpengalaman menahan napas, belum lagi bandara tersebut masih termasuk bandara tradisional dengan teknologi seadanya. Jika tantangannya belum cukup, cuaca bisa menjadikan pendaratan disana semakin ekstrim. Di malam hari, saat kabut tebal dari pegunungan Himalaya menyelimuti, bandara kekurangan lampu pemandu yang membuat pilot terkadang tergelincir saat mendaratkan pesawat.

Princess Juliana Airport, Kepulauan Karibia
Pesawat KLM Saat Hendak Landing di Princess Juliana Airport
 Landing di Princess Juliana Airport
Bandara ini terletak tepat di bibir pantai, bahkan tidak jauh dari lokasi wisata. Karenanya, pilot harus berhati-hati agar tidak terbang terlalu rendah dan malah mendarat di salah satu resort yang berbaris di dekat bandara.

Harga BlackBerry "Jakarta" di Indonesia

Gambar: PC Magazine
BlackBerry Z3 menjalankan sistem operasi BlackBerry OS 10.2.1
JAKARTA - Ponsel pintar BlackBerry Z3 atau yang sebelumnya dikenal dengan kode nama BlackBerry Jakarta, akan segera dipasarkan di Indonesia. Ponsel ini rencananya akan dijual seharga Rp 2,2 juta.

BlackBerry Indonesia nampaknya sedang menyiapkan pemesanan awal hingga acara peluncuran BlackBerry Z3. Kerja sama yang dilakukan itu antara lain dengan operator telekomunikasi untuk membundel produk itu dengan layanan seluler maupun data.

Seorang sumber terpercaya memberi bocoran informasi kepada KompasTekno, bahwa masa pemesanan atau pre-order BlackBerry Z3 akan dibuka mulai 28 April hingga 12 Mei 2014 dengan menggandeng operator telekomunikasi XL Axiata. Pada masa itu BlackBerry Z3 dijual seharga Rp 1.650.000 jika membeli dengan kartu kredit tertentu.


Setelah masa pre-order berakhir, konsumen yang telah memesan dapat mengambil BlackBerry Z3 di gerai XL Center, pusat perbelanjangaan Senayan City, Jakarta.

BlackBerry Z3 akan hadir dengan desain layar sentuh penuh berukuran 5 inci. Layar tersebut mendukung resolusi qHD (960 x 540 piksel).

Perangkat ini berjalan dengan sistem operasi BlackBerry 10.2.1 dan ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 400 1,2 GHz dual-core Cortex-A7, RAM 1,5 GB, serta memori internal berkapasitas 8 GB yang dapat diperluas dengan memori eksternal MicroSD.

Di bagian belakangnya terdapat kamera 5 megapiksel. Sementara itu, di bagian depan terdapat kamera 1,1 megapiksel. BlackBerry juga membenamkan fitur radio FM di ponsel ini.

BlackBerry Z3 merupakan ponsel pertama BlackBerry yang dirakit oleh pemanufaktur Foxconn, setelah pada 2013 lalu keduanya mengumumkan kemitraan untuk lima tahun ke depan.

Sumber: Kompas
Editor: Aditya Panji

Misi Pertama Jokowi, Revolusi Mental

Bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta di Jl Surapati No 7, Menteng, Jakarta Pusat, seusai pertemuan dengan para duta besar negara sahabat, Senin (14/4/2014) malam.
JAKARTA - Revolusi mental merupakan visi misi pertama bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo. Apa maksudnya?

"Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita character building. Oleh sebab itu saya sebut revolusi mental," ujarnya di luar pagar rumah dinas, Jalan Taman Surapati 7 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2014) sore.

Menurut Jokowi, seorang pemimpin bukan hanya menjalankan proyek-proyek pembangunan fisik semata, melainkan mampu membangun pola pikir sekaligus karakter positif di masyarakat.


Jokowi mengatakan, percuma pembangunan fisik tanpa membangun pola pikir masyarakat. Masyarakat bisa hanya menjadi 'follower'.

"Kalau pemimpinnya bisa memberikan contoh, bisa menginspirasi supaya rakyat itu jangan terdorong untuk tidak pesimis. Itulah yang akan saya mulai kali ini," ujar mantan Wali Kota Surakarta.

Pemimpin yang mampu mengubah masyarakatnya menjadi positif, lanjut Jokowi, tak hadir pada pemimpin yang menggunakan cara-cara menyindir, menjelek-jelekan. Menurut Jokowi, pemimpin semacam itu tidak bakal memberikan harapan bagi masyarakat.

Ibarat perangkat elektronik, kata Jokowi, revolusi mental bagaikan piranti lunak yang menjadi otak seluruh pranti kerasnya. "Dulu Bung Karno itu membangun jiwa dulu," ucap Jokowi.

Jokowi mencontohkan sejarah negara Jepang. "Dulu Jepang itu jatuh. Lalu ada restorasi Meiji, langsung meloncat. Saya kita kita ini nanti bisa seperti itu, asal mau," ujarnya.

Jokowi pertama kali menyebut visi dan misi revolusi mental di Metro TV pada Kamis (24/4/2014) lalu. Menurut Jokowi, negara Indonesia adalah negara besar. Namun, masyarakat Indonesia sering tidak percaya diri saat menghadapi tantangan-tantangan zaman. Oleh sebab itu, mindset rakyat Indonesia harus diubah melalui kepemimpinan dirinya.


Sumber: Kompas

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Basuki Yakin Presiden Indonesia Orang Jawa

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat memperlihatkan daftar SKPD reklame terbit tarif baru per April 2014 jenis kendaraan, di Balaikota Jakarta, Kamis (24/4/2014)

JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bahwa ia mempunyai cita-cita menjadi presiden RI. Namun, menurutnya, hal itu baru bisa terwujud jika orang Indonesia tidak lagi melihat sisi-sisi primordial dalam memilih pemimpin.
Basuki menilai, untuk saat ini orang yang berpeluang besar untuk menjadi presiden RI adalah orang yang berlatar belakang suku Jawa. Hal itu karena suku Jawa merupakan suku mayoritas.
"(Kalau saya jadi presiden) itu akan pertama kalinya dalam sejarah orang Jawa pilih non-Jawa. Di mana-mana kalau masih pemilihan pakai one man one vote, tetap orang Jawa yang menang. Kalau tidak orang Jawa pun, minimal namanya ada nama Jawa. Makanya, bapak gue kasih gue nama Basuki, ha-ha-ha," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (25/4/2014). Kata "basuki" dalam bahasa Jawa berarti selamat atau berhasil.
Basuki mengomentari kiprah Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden PDI-P, Joko Widodo, dalam mencari calon wakil presiden. Menurutnya, Jokowi pasti akan memilih pasangan yang memiliki kecocokan dengan dirinya. Basuki lalu menyinggung nama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo. Ia menilai, Agus adalah figur yang cocok untuk mendampingi Jokowi.
"Kalau Agus Marto, cocoklah. Mereka (Jokowi dan Agus) sudah kenal lama, sudah biasa kerja sama. Pak Jokowi kan maunya sama yang memang sudah ada chemistry-nya. Mereka kan sama-sama dari Solo," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.
Sumber: Kompas 


Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Laksono Hari Wiwoho

Jokowi: Tipikal Ahok Pas Buat Cawapres Saya

Basuki dan Jokowi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum mengumumkan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) untuk bertarung di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

Jokowi, Kamis, 24 April 2014, mengaku ingin sekali punya wakil seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, kata Jokowi, memiliki kemampuan yang baik dalam mengurus administrasi.

"Tipikal seperti Pak Ahok cocok banget dengan saya," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta.




Namun, capres yang kini masih menjabat gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, siapapun pendampingnya nanti, asalkan bisa bekerjasama dengan baik demi bangsa dan negara.
Kata dia, siapa cawapres yang akan mendampinginya tidak bisa ditentukan dengan mudah karena menyangkut 240 juta orang Indonesia.

"Dengan siapapun saya bisa kerjasama yang paling penting bisa saling mengisi, bisa saling menutupi. Dan yang paling penting, ini bukan masalah urusan-urusan presiden urusan cawapres, ini adalah urusan bangsa," kata Jokowi.

Kata Jokowi, saat ini sudah ada tiga kandidat kuat. Dari tiga nama yang sudah dokantongi oleh PDIP, ada yang terdiri dari partai dan non partai. Siapa saja, Jokowi belum bisa sebutkan.

"Ini masih proses, kalau sudah nanti diumumkan," kata dia.
Sumber: Vivanews
Aries Setiawan, Rohimat Nurbaya

Cawapres PDIP Diumumkan Jumat Suci

Jokowi
PDI Perjuangan akan segera mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo untuk bertarung dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014. 

Wasekjen PDIP, Ahmad Basarah, Kamis 24 April 2014, mengatakan kemungkinan besar partainya akan mengumumkan hari Jumat. Namun, Jumat kapan, Basarah belum tahu pasti.

"Kami menyebutnya sebagai Jumat Suci, kalau Jumat Keramat versinya Kuningan (KPK). Kami menyebutnya Jumat Suci," kata Ahmad Basarah di Jakarta.




Basarah mengatakan, beredar kabar di internal partainya, penetapan nama cawapres akan ditetapkan setelah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pulang dari ziarah makam ayahnya, Soekarno, Jumat besok.

"Kalau saya boleh memberikan beberapa indikasi, Pak Jokowi diumumkan pada hari Jumat. Setiap hari Jumat kami menunggu Ibu Mega akan mengambil keputusan siapa cawapres," kata dia.

Ia menjelaskan alasan penetapan capres dan cawapres PDIP harus dilakukan pada hari Jumat. "Referensinya adalah karena Bung Karno waktu memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, hari Jumat," tuturnya.

Berdasarkan referensi itulah, kata Basarah, Jokowi dideklarasikan sebagai capres PDIP.
Sumber: Vivanews

Aries Setiawan, Eka Permadi

Cita-cita Ahok dari Masa ke Masa

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, cita-cita setiap orang harus meningkat setiap saat. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan siswa kelas IV SD dari Tunas Muda International School, Kedoya, Jakarta Barat, ke Balaikota Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Di depan para siswa tersebut, Basuki menceritakan bahwa saat masih kecil, dia bercita-cita menjadi Kepala Wilayah Produksi PT Timah di Belitung Timur. Cita-cita itulah yang mendorongnya mengambil jurusan Geologi saat kuliah di Universitas Trisakti.




"Di kampung halaman saya, yang paling berkuasa adalah pejabat PT Timah. Mereka bisa memerintah karyawannya sesuai keinginan. Belum sedikit pun profesi pejabat tebersit di pikiran saya," kata Basuki.

Namun, kata Basuki, ia kemudian sadar jika ingin membantu orang tidak mampu, mau tidak mau dia harus bisa menjadi pejabat publik. Dengan demikian, ia memiliki segala kewenangan dalam pengaturan kebijakan.

Akhirnya, ia memutuskan masuk ke dunia politik. Mengawali karier politik dengan menjadi anggota DPRD, Basuki pun terpilih menjadi Bupati Belitung Timur. Namun, setelah selama 1,5 tahun menjabat sebagai bupati, Basuki lalu berpikir bahwa ia bisa melakukan hal lebih jika menduduki jabatan yang lebih tinggi, yakni sebagai Gubernur Bangka Belitung.

"Tapi, karena ada kecurangan, saya tidak jadi gubernur. Saya lalu jadi anggota DPR RI. Tahun 2012, saya mencalonkan diri jadi Wakil Gubernur mendampingi Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo)," ujarnya.

Menjabat sebagai Wakil Gubernur, Basuki mengakui bahwa tak mudah mengurus Jakarta bila tak mendapat dukungan dari Presiden RI. Karena itu, ia mengaku bahwa saat ini ia bercita-cita ingin menjadi presiden RI.

"Sekarang saya mau jadi presiden karena banyak urusan bisa lebih mudah jadi presiden. Bukan jadi gubernur lagi. Jadi, cita-cita itu tiap hari harus naik," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.


Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Kistyarini

Ahok: Selama Kerjanya Benar, Saya Tidak Peduli dengan Agamanya

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri acara perayaan Paskah di Gedung UOB, Jakarta, Kamis (24/4/2014). Foto: Alsadad Rudi
JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa ia bertekad mewujudkan Jakarta Baru di Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, Jakarta Baru adalah Jakarta yang nyaman untuk seluruh warganya. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan dukungan segenap jajaran birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Basuki menegaskan bahwa ia akan memilih para birokrat terbaik, tidak peduli latar belakang agamanya. Menurutnya, para birokrat itulah yang nantinya akan ia ajak bekerja sama untuk mewujudkan Jakarta Baru.

"Saya orang Indonesia yang beriman pada Kristus. Saya tidak akan memilih Bapak, Ibu, hanya karena punya iman yang sama seperti saya. Selama kerjanya benar akan kami pilih," kata Basuki saat menghadiri acara Paskah yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Gedung UOB, Jakarta, Kamis (24/4/2014).




"Makanya kalau saya ditanya, 'Kamu orang Kristen ya?'. Saya bilang tidak. Iman saya Kristiani, iya. Saya bukan orang beragama, tapi saya pengikut Tuhan Yesus. Agama membuat kita berantem," katanya lagi.

Basuki mengakui gaya bicaranya memang keras dan sudah banyak yang menilainya arogan. Namun, ia mengaku melakukan hal tersebut demi perbaikan.

Selain itu, Basuki juga mengatakan bahwa kebijakan yang diambil pasti tidak akan bisa menyenangkan orang banyak. "Kalau habis ini Bapak, Ibu, pikir saya sombong dan kurang ajar, ya sudah, tidak usah pilih saya lagi pada (Pilkada) 2017," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Acara Paskah bersama dengan tema "Aktualisasi Nilai-ilai Paskah Aparatur Sipil Negara" itu dihadiri jajaran kepala SKPD serta para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sumber: Kompas

Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Jokowi Usil, Warga Jijik

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau pembangunan Waduk Brigif, Cipedak, Jakarta Selatan, Kamis (24/42014). KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado
JAKARTA — Di balik sikapnya yang cool, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ternyata juga bisa iseng bercanda. Saat meninjau pembangunan Waduk Brigif di Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jokowi menakut-nakuti warga dengan ikan sapu-sapu.

Tiba sekitar pukul 13.45 WIB, Kamis (24/4/2014) siang, Jokowi yang mengenakan kemeja putih berlengan panjang langsung ke lokasi pembangunan waduk. Kedatangan Jokowi disambut warga yang telah menunggu sejak satu jam sebelumnya.

Karena lokasi itu sebelumnya adalah tempat pemancingan, ada beberapa ikan yang tercecer di sekitar lokasi pembangunan. Jokowi sempat memungut ikan jenis sapu-sapu dan melempar ke arah warga. Aksi itu sempat membuat warga jijik.


"Nih, saya lempar, hiiiii," ujar Jokowi sambil melemparkan ikan itu.

"Hiiii," teriak warga yang dilempar ikan tersebut.

Aksi iseng Jokowi mendapat beragam respons dari warga. Ada yang jijik, ada juga yang tertawa terbahak-bahak. Bahkan, ada juga yang malah tepuk tangan kegirangan. Kebanyakan warga mengabadikan aksi Jokowi tersebut memakai ponselnya.

Seusai meninjau waduk, Jokowi mengatakan, sebagian lahan lokasi waduk itu telah dibebaskan, sedangkan sebagian lagi masih dalam tahap sosialisasi. Sesuai rencana, selain sebagai tempat penampungan air dari Kali Krukut, waduk seluas 10,3 hektar itu juga akan dijadikan ruang terbuka hijau dan fungsi sosial warga.

"Ada tamannya, jogging track-nya, pokoknya untuk warga yang ada di sekitar sini," ujar Jokowi.

Sumber: Kompas

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Ahok Marah Gunakan APBD Untuk Acara Paskah

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri acara perayaan Paskah di Gedung UOB, Jakarta, Kamis (24/4/2014). Foto : Alsadad Rudi
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak senang apabila uang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) digunakan untuk acara keagamaan yang sifatnya bermewah-mewahan.

"Perlu tidak sih ngabisin APBD untuk acara-acara keagamaan seperti ini. Rata-rata pasti bilang masih perlu. Kenapa? karena kita beragama. Kita masih beragama tapi sering tidak bertuhan," kata Basuki dengan nada tinggi.

Hal itu dikatakannya saat menghadiri perayaan Paskah yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Gedung UOB, Jakarta, Kamis (24/4/2014).


Basuki lalu menyinggung perihal masih banyaknya lubang yang ada di jalan-jalan Jakarta, yang menurutnya tak lepas dari tak beresnya kinerja dari Dinas Pekerjaan Umum. Ia mencontohkan kondisi Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, yang telah banyak memakan korban jiwa akibat banyaknya lubang.

"Sampai ada yang meninggal semalam, ada orang jatuh dari motor. Jadi mau mati berapa orang di jalan itu? sudah tiga kali kecelakaan belum juga ditambal itu jalan," ujar Basuki.

Selain itu, Basuki juga menyinggung perihal ketidakpedulian Dinas Perumahan terhadap nasib para pensiunan yang kini nasibnya terlunta-lunta. Padahal, kata dia, para pensiunan tersebut punya jasa besar bagi negara.

Secara kebetulan, Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan dan Kepala Dinas Perumahan Yonathan Pasodung hadir dalam acara tersebut.

"Saya berharap banyak buat PNS di DKI yang ngakunya Kristen, tapi kalau kelakuannya tidak Kristen, copot saja salibnya, daripada bikin saya malu. Atau KTP-nya dikosongkan saja," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Acara itu sendiri dihadiri jajaran kepala SKPD, serta para pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Sumber: Kompas

Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Jokowi-Basuki Ingin MRT Cikarang-Balaraja Dipegang Swasta

Kemacetan lalu lintas di sekitar proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (13/2/2014). Proyek MRT dilakukan untuk menyelesaikan persoalan kemacetan di Jakarta. KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, pembangunan jalur mass rapid transit(MRT) rute Cikarang di Bekasi-Balaraja di Tangerang (MRT Timur-Barat) bisa segera terealisasi.

Idealnya, kata dia, pengoperasian rute MRT Timur-Barat bisa berbarengan dengan jalur MRT Utara-Selatan (Kampung Bandan-Lebak Bulus), yang ditargetkan akan beroperasi secara penuh pada 2020.

"Pak Gubernur ingin MRT Timur-Barat ini jangan sampai 2027 karena kan penduduk di timur-barat ini semakin banyak. Harusnya bisa berbarengan dengan utara-selatan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (23/4/2014).



Menurut Basuki, Pemerintah Jepang sebenarnya bersedia membangun jalur MRT Timur-Barat, tetapi dengan syarat, seusai pembangunan jalur MRT Utara-Selatan rampung. Karena itu, Basuki menyarankan agar skema pembiayaan jalur MRT Timur-Barat diserahkan saja kepada pihak swasta.

"Jepang maunya menyelesaikan satu-satu, sedangkan kebutuhan kita lebih mendesak. Jadi kalau konsep utara-selatan itu utang kita kepada Jepang, nanti yang timur-barat serahkan saja ke swasta yang nantinya akan dipimpin oleh PT MRT," ujarnya.

Basuki mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah mempersilakan pihak mana pun untuk membuat kajian terhadap proyek tersebut. Nantinya, kajian yang dianggap paling baik akan diberi kewenangan untuk menjalankan proyek tersebut.

"Kita minta pusat untuk menghubungkannya karena Cikarang-Balaraja tidak mungkin kalau tidak ada campur tangan pusat, karena juga menghubungkan dua wilayah di luar Jakarta," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sumber: Kompas

Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Kiat Trinity "The Naked Traveler"


Trinity "The Naked Traveler"
Melancong bukan lagi sekedar hobi bagi Trinity, tapi sekaligus pekerjaannya. Mulai melancong sejak kecil, Trinity sudah menyambangi 64 negara sejauh ini. Untuk menjaga stamina dan kesehatannya selama melancong, wanita ini memilih untuk banyak makan buah warna cerah.
Trinity menyadari melancong bukanlah kegiatan yang minim risiko, karena itu sebelum berangkat ia mengumpulkan banyak informasi mengenai tempat tujuannya.  Untuk menjaga kesehatannya, wanita yang sudah banyak menerbitkan buku perjalanan ini berusaha selalu menjaga daya tahan tubuhnya.
Salah satu yang tidak pernah ia lewatkan adalah memperbanyak asupan buah berwarna cerah. "Buah warna cerah itu setahu saya mengandung banyak antioksidan, membantu memperkuat daya tahan tubuh. Makanya saya selalu usahakan makan itu," tutur pemilik blognaked-traveler.com ini.

Kendati demikian, ia mengaku pernah kecolongan. Daya tahan tubuh memang tidak selalu prima sehingga ia pernah beberapa kali jatuh sakit saat traveling.
Penyakit pelancong umumnya dikarenakan interaksi dengan penduduk asli maupun pelancong lainnya, termasuk juga dari makanan. Setiap orang berpotensi menjadi karier (pembawa) dari bakteri maupun virus penyebab penyakit dan menularkannya pada orang lain.
"Saya sudah pernah kena demam berdarah, tipus, malaria, bahkan flu sudah berkali-kali," ujar penulis kelahiran Sukabumi, 11 Januari ini.
Namun bukan Trinity namanya kalau kapok melakukan perjalanan meskipun pernah sakit. Ia kemudian banyak mencari informasi mengenai pencegahan penyakit. Rutin makan buah warna cerah termasuk salah satunya.
"Belum lama ini saya juga baru tahu, dua minggu sebelum traveling sebaiknya perlu vaksin juga," katanya.
Untuk vaksin, ia melakukannya saat masih kecil. Sementara saat dewasa, ia mendapatkan vaksin hepatitis A. Namun ia belum mendapat vaksin tipus ataupun meningitis karena baru tahu informasinya.
Sumber: Kompas
Editor :
Lusia Kus Anna


Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 130.000 IDR, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya melalui link yang saya tautkan tadi.

Diprotes soal Pembersihan Tugu Monas, Ini Jawaban Ahok

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, suatu perusahaan bisa dikatakan profesional jika dilihat dari reputasinya. Ia menilai, suatu perusahaan tidak bisa mengklaim diri profesional bila tidak memiliki reputasi.

Hal itu disampaikannya menanggapi keluhan dari Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI) dan Asosiasi Pengusaha Klining Servis Indonesia (Apklindo) yang menuding Basuki tidak nasionalis karena lebih memilih perusahaan asing asal Jerman, Kaercher, sebagai pihak yang ditunjuk untuk membersihkan Tugu Monumen Nasional (Monas).

"Sekarang kan kalau melihat ukuran profesional, apa mereka pernah mengerjakan monumen nasional dunia? Itu saja," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (24/4/2014).



Basuki menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI telah membuat syarat-syarat bagi pihak yang berminat untuk membersihkan Monas. Syarat tersebut adalah tidak meminta bayaran (diberikan dalam bentuk corporate social responsibility) dan profesional.

Khusus untuk ukuran profesional, Basuki menilai bahwa Kaercher telah dapat membuktikannya karena pernah membersihkan sejumlah bangunan terkenal di berbagai belahan dunia.

"Profesionalnya ditunjukkan bukan hanya dari profesional panjat tebing, tetapi apakah mereka pernah mengerjakan monumen nasional dunia? Itu saja. Saya tidak mau ambil resiko kalau cumangaku-ngaku. Kalau cuma manjat, banyak yang bisa," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.

Seperti diberitakan, pembersihkan Monas akan dilakukan pada 5-18 Mei 2014. Pembersihan tersebut merupakan yang pertama sejak 1992. Menurut Basuki, pihaknya menggandeng Kaercher karena perusahaan tersebut telah membersihkan lebih dari 80 monumen terkenal di dunia, antara lain Basilika Santo Petrus di Vatikan (1998), Gunung Rushmore di Amerika Serikat (2005), dan London Eye di Inggris (2013).

Protes dari ARAI dan Apklindo 

Menurut pihak ARAI dan Apklindo, mereka sebenarnya telah berkeinginan untuk membersihkan Monas sejak 2010 dalam bentuk CSR. Namun hingga Maret 2014, niat tersebut tak kunjung terealisasi lantaran birokrasi yang rumit di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sampai akhirnya, belum lama ini mereka baru mengetahui bahwa Pemprov DKI telah menunjuk Kaercher untuk membersihkan monumen yang dibangun pada 1961 itu.

"Pak Wagub begitu meng-anaktiri-kan kami, yang notabene adalah orang Indonesia yang punya keahlian rope access, bukan sekadar kumpulan pencinta alam yang bisa manjat doang," kata Sekretaris Aplindo Tommy Harjana melalui siaran persnya.

Sumber: Kompas

Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Tugu Monas Dibersihkan Perusahaan Jerman, Ahok Diprotes

Monas Selalu Diminati Warga Ribuan warga Jakarta dan di luar Jakarta memadati kawasan silang Monas pada libur Natal yang jatuh pada hari Rabu (25/12/2013). Mereka berbondong-bondong mendatangi Tugu Monas, karena tiket masuk terbilang murah untuk sekadar menghabiskan liburan Natal. Kompas.com/Ummi Hadyah Saleh
JAKARTA - Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan pembersihan Monumen Nasional kepada perusahaan Jerman, Kaercher, dipertanyakan oleh ARAI (Asosiasi Rope Access Indonesia) dan Apklindo (Asosiasi Pengusaha Klining Service Indonesia). Protes tersebut disampaikan dalam bentuk surat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dalam surat tersebut, ARAI dan Apklindo merasa tidak diperlakukan adil. Sebab, sejak tahun 2010, mereka sudah berkeinginan membersihkan tugu Monas, namun belum dapat respons dari Pemprov DKI Jakarta.


(Baca juga: Tanggapan Ahok)


Berikut isi surat yang ditujukan kepada Jokowi dan Basuki:

Pak Gubernur DKI yang terhormat,
ditengah kesibukan Bapak, singkat saja saya memperkanalkan diri nama saya Rivalinno Handoko - Praktisi K3 Bekerja di Ketinggian dengan akses tali/rope access - sudah melakukan profesi ini sejak tahun 1994 dan memiliki sertifikasi baik skala nasional maupun internasional.

Terkait dengan pembersihan Monas yang akan dilakukan oleh pihak Kaercher dalam waktu dekat ini, saya harus  menyampaikan bahwa untuk pekerjaan pembersihan Monas kami merasa diperlakukan tidak adil. Ada apa sebenarnya dibalik pembersihan Monas yang rencananya akan dilakukan oleh pihak Kaercher?

Semoga Bapak ada waktu untuk mendengarkan kronologis dari saya:

Bahwa sejak 2010, kami dari ARAI (Asosiasi Rope Access Indonesia) dan Apklindo (Asosiasi Pengusaha Klining Service Indonesia) sudah mempunyai niatan untuk membersihkan Monas. Hal tersebut adalah dalam menyambut 50 tahun Monas (terhitung dari pencanangan batu pertama). Saat itu (Pak Fauzi Bowo yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI) kami sudah memasukkan surat dan proposal ke Pengprov DKI, tapi sama sekali tidak ada respon. Demikian juga surat dan proposal ke UPT Monas. Tapi juga tidak ada respon.

Tahun lalu niat kami untuk membersihkan Monas juga direspon oleh Pak Ishadi SK, Direktur Trans Trans TV dan konon secara informal Pak Ishadi sudah menyampaikan niatan tersebut ke Pak Gubernur. Hanya saja karena suatu dan lain hal Trans TV belum dapat mewujudkan hal tersebut.

September 2013 seorang teman dari FORAKSI yang banyak bergiat di Kemenpora menyambut niat baik ini. Dan sangat Pak Menpora niat tersebut mendukung kami. Tapi tentu saja karena Monas masuk dalam area kerja Pemprov DKI, maka kami harus terlebih dahulu kulonuwun pada DKI. Dan dibuatlah surat dari FORAKSI dimana mendapat dukungan Menpora.

Pada bulan Februari 2014 atas nama Foraksi dan Menpora kami mengirimkan surat untuk pembersihan Monas kepada Pemprov DKI.

Dan surat permohonan tersebut akhirnya tembus ke DKI dan kami diundang rapat pada tanggal 3 Maret 2014. Pada rapat tersebut pihak UP Monas menyampaikan bahwa Monas akan dibersihkan Kaercher. Semua yang hadir tidak ada yang mengetahui hal tersebut. Bahkan Dinas Pariwisata DKI yang membawahi Monas tidak mengetahui hal tersebut.

Tanggal 14 Maret 2014 kembali kami diundang oleh Pemprov DKI untuk rapat koordinasi pembersihan tugu Monas. Saat itu rapat juga dihadiri oleh Ibu Rini Haryani, Kepala UP Monas. Pada rapat tersebut kembali disampaikan bahwa Monas akan dibersihkan oleh Kaercher dan pihak Kaercher sudah bertemu dengan Wagub. Terkait dengan hal tersebut, maka pada hari yang sama kami juga mengajukan surat untuk melakukan audiensi dengan Wagub untuk pembersihan Monas.

Tanggal 18 Maret 2014 kami dihubungi oleh pihak protokoler Wagub dan sisampaikan bahwa kami dijadwalkan bertemu Pak Wagub pada Jumat, 21 Maret 2014 pukul 14.00. Disampaikan bahwa jika tidak ada pertemuan yang mendesak, Pak Wagub pasti akan menemui kami.

21 Maret 2014 Pk. 13.30 kami sudah masuk kedalam ruang pertemuan Wagub. Tetapi bukan Wagub yang menemui kami, melainkan Ibu Silviana Murni. Ibu Silvi menyampaikan bahwa Pak Wagub sedang sibuk sehingga beliau diwakilkan oleh Ibu Silvi. Pada pertemuan tersebut kami sampaikan bahwa : 

Kami sudah berusaha menembus DKI sejak 2010 tapi tidak berhasil. Bahwa Foraksi dan Kemenpora adalah sebagai jembatan yang menghubungi niat kami dengan Pemprov, sehingga Monas bisa dibersihkan.

Dalam pelaksanaannya, pekerjaan pembersihan Monas dilakukan oleh Asosiasi Rope Access Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Klining Service Indonesia. Pada saat event pelaksanaan yang diperkirakan memakan waktu 1 bulan, Foraksi akan memeriahkan acara dengan menghadirkan olahraga aksi diseputaran Monas.

Dimana kami yang akan membersihkan Monas adalah profesional pada bidang masing-masing, yaitu bidang bekerja di ketinggian dengan akses tali/rope access dan bidang klining (pembersihan).

Kami menyampaikan bahwa treatmet untuk membersihkan Monas - yang terbuat dari marmer - adalah dengan teknik kristalisasi, dimana kami tidak hanya membersihkan, tapi juga merawat Monas.

Dalam pertemuan tersebut Ibu Silvia menyampaikan bahwa karena Kaercher sudah memasukan permohonan terlebih dulu, maka diputuskan oleh Wagub bahwa untuk tahun ini Kaercher akan membersihkan Monas dan kami dipersilakan untuk membersihkan tahun depan. Dalam hal ini kami tidak sepakat. Karena kalau perihal dulu-duluan rasanya sangat tidak adil. Karena kami sudah berusaha dari sejak lama tanpa diberi kesempata untuk bisa mepresetasikan niat kami. Sementara pihak Kaercher yang notabene pihak asing, bisa dengan mudah menembus DKI.

Ibu Silvia kemudian menghubungi Ibu Rini dan bersepakat untuk mempertemukan kami dengan pihak Kaercher. Tanggal 1 April Pukul 10.00, direncanakan pihak Kaercher akan bertemu dengan Ibu Rini dan Ibu Silvia di kantor ibu Silvia. Kami juga nantinya akan diundang. 

Hingga tanggal 1 April 2014 tidak ada undangan dari pihak Ibu Silvia atau Ibu Rini kepada kami. Atas inisiatif sendiri saya tetap datang ke kantor Ibu Silvia pada Pukul 10.00 WIB. Disana sudah ada Ibu Rini dan pihak Kaercher. Disepakati oleh Ibu Silvia untuk pihak kami dan pihak Kaercher bekerjasama. Sore harinya saya mengirimkan email ke pihak Kaercher yang saya cc ke Ibu Silvia, untuk melakukan tindaklanjut bekerjasama. Saya juga mendapatkan informasi bahwa tanggal 2 April pihak Kercher akan melakukan press realease mengenai pembersihan Monas. Pada email saya, saya sampaikan bahwa kami mohon diinformasikan jam berapa dan dimana press conference akan dilakukan. Tidak ada balasan dari Kaercher.

Tanggal 2 April pihak Kaercher melakukan press release. Dan pada kesempatan tersebut Pak Wagub kemudian menyampaikan bahwa pekerjaan Monas diberikan pada pihak Kaercher karena Kaercher profesional, sementara Foraksi tidak. Bagaimana Pak Wagub bisa berkoar hal tersebut jika bertemu saja tidak? Informasi sudah kami sampaikan ke Ibu Silvia, kalau kemudian tidak sampai, dimana letak miss communication-nya? 

Pak Gubernur yang terhormat,
niat kami membersihkan Monas juga dengan dana CSR. Malah kami bukan hanya membersihkan tapi merawatnya. Tapi hingga saat ini, tidak ada satupun dari pimpinan kami di DKI yang mau menemui kami. Begitu susahnya kah menembus birokrasi yang ada? Bahwa Wakil Bapak yang terhormat pun dengan bangganya melecehkan kami. Bertemu saja tidak, bagaimana bisa menilai kami? Silakan dicek, yang dibersihkan oleh Kaercher adalah gedung-2 unfinished (Coloseum Roma, Patung Yesus di Rio, Dam di Jepang, Mount Rushmore di Amerika - itu semua adalah jenis gedung unfinished, dimana memang dalam pembersihannya diperlukan alat high pressure seperti yang dimiliki Kaercher). Tapi Monas? Monas terbuat dari Marmer Itali yang mahal (dalam hal ini bung Karno memiliki taste yang terbaik) yang perawatannya dan pembersihannya tidak bisa hanya dengan sekedar high pressure Kaercher.

Saya sertakan disini sebuah link dari Ir. Dewi Ika Susilawati, Dipl.OSH, MK3, seorang ahli K3. Beliau melihat Monas dari sisi risk management :  http://mysafetyrecord.blogspot.com/2014/04/save-monas-with-risk-management.html?zx=6df0cedc5adc5a1d

Keputusan untuk membersihkan Monas adalah hak penuh Pemprov DKI, Tapi pada kesempatan ini, ijinkan saya untuk menyampaikan kebenaran soal cara merawat Monas. Kalau memang kami belum diberi kesempatan untuk membersihkan monumen kebanggan tersebut, setidaknya kami diberi kesempatan untuk memaparkan apa yang kami ketahui. Sebagai bangsa Indonesia, saya sendiri merasa miris. Karena dengan rendah hati saya sampaikan bahwa teknisk memanjat Monas yang dilakukan para bule tersebut nantinya, adalah teknik yang juga saya punya. Sertifikasi yang dia miliki, saya juga punya. Alat yang digunakan untuk bekerja diketinggian adalah alat yang sama yang kami gunakan. Setelah 22 tahun Monas dibersihkan, 250 juta penduduk Indonesia akan kembali menjadi
penonton.

Terlampir saya kirimkan juga company profile Indorope - sebuah perusahan rope access di Indonesia yang membuka lapangan kerja bekerja di ketinggian di Indonesia dan Freshklindo http://www.freshklindo.com/ perusahaan lokal dengan client internasional yang merupakan anggota ARAI dan APKLINDO.

Sumber: Kompas

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."