Cu Chi Tunnel, Terowongan Peninggalan Perang Vietnam

Day 3 : 2 Oktober 2015

Setelah mandi , kami check out dari Thao Nhi Hotel dan berangkat ke agen travel. Hari ini kami akan ikut half day tour ke Cu Chi Tunnel, yang telah kami beli sebelumnya seharga 10 USD / pax (include tiket masuk ke Cu Chi Tunnel). Tas kami titip di agen travel yang bersangkutan.


HTM Cu Chi Tunnel = 90.000 + 20.000 VND

Terowongan ini terletak sekitar 53 km arah barat laut Ho Chi Minh City dan sangat terkenal karena panjang terowongan yang mencapai 250 km yang digali oleh Vietkong semasa perang Vietnam. Terowongan ini merupakan terowongan terrumit yang pernah dibuat oleh manusia.


Lubang masuk terowongan

Perjalanan memakan waktu hampir 2 jam karena sebelumnya singgah dulu di pusat kerajinan tangan, dimana para karyawannya merupakan mereka yang lahir cacat akibat dampak agent orange, bubuk kimia beracun semasa perang.


Kerajinan tangan dari kulit telur

Kami tiba di tujuan pada pukul 10.20, dan setelah tour guide membeli tiket masuk seharga 110.000 VND (yang terbagi menjadi 2 tiket yang masing-masing seharga 20.000 VND dan 90.000 VND) kami dibagikan tiket dan mengantri masuk ke dalam hutan.


Tank peninggalan perang Vietnam


Hutan ini cukup ramai oleh turis, dengan spot-spot yang cukup banyak, kami tidak perlu mengantri untuk mendapatkan penjelasan dari tour guide kami. Mulai dari lobang masuk terowongan yang cukup tersamar di antara dedaunan, dan kami dikasih kesempatan untuk berperan sebagai Vietkong.
Salah satu pintu keluar terowongan


Lobang masuk terowongan cukup sempit, hanya sekitar 40 cm x 30 cm, tapi cukup lebar untuk Vietkong yang berat badannya rata-rata 45 kg. Tapi mustahil bagi US Army untuk masuk mengingat badan mereka yang cukup besar. Beberapa turis dari Amerika maupun Eropa beberapa kali kesulitan keluar dari lobang terowongan.
Fighting Bunker yang diperlihatkan kepada pengunjung


Demikian juga terdapat ventilasi penyamaran berbentuk seperti gundukan sarang semut untuk keperluan oksigen di dalam terowongan. Ada juga fighting bunker, tempat Vietkong melancarkan aksi mereka secara mendadak tanpa ada tentara musuh yang menyadarinya.
Ventilasi untuk sirkulasi udara dalam terowongan



Lubang-lubang perangkap juga tersebar di mana-mana, dan hanya Vietkong yang mengetahuinya, karena jika luput 1 langkah saja, mereka tentu akan kehilanggan nyawa. Berbagai jenis perangkap dibuat dengan cara yang sederhana, tapi mematikan.
Berbagai perangkap mematikan

Selain itu, terowongan yang masih terawat sekitar 150 km, tentu banyak tempat yang lain yang bisa kita lihat. Ada ruang perawatan, yang kebutuhan listrik didapat dengan menggunakan sepeda sebagai penggerak. Ada ruang penyimpanan amunisi yang didapat dari tentara musuh, dan bengkel untuk mengolah dan membuat kembali senjata dari rampasan musuh. Terdapat juga dapur dan sumber air yang terhubung dengan sungai.
Lapangan menembak

Di tengah hutan juga terdapat tank peninggalan tentara Amerika. Untuk yang hobi menembak, bisa membeli peluru dari berbagai jenis senapan. Minimal pembelian 10 pcs peluru untuk masing-masing jenis.
Daftar harga amunisi berbagai jenis senapan
Harganya cukup mahal. 

Sebagai contoh, harga amunisi senapan mesin AK47 adalah 40.000 VND/bullet, minimal beli 10 bullets sudah 400.000VND, sekali tembak, pencet belum sampai sedetik sudah habis.


Di dekatnya ada pondok yang mengolah beberapa makanan khas semasa perang, seperti rice paper untuk membuat spring rolls khas Vietnam.


Sekitar pukul 12.15 kami sampai di sebuah pondokan yang menyediakan teh hangat dan singkong rebus dengan pelengkap berupa gula, garam, dan kacang tanah yang ditumbuk halus. Beberapa turis tidak berminat makan, mungkin tidak sesuai selera, jadilah kami yang menghabiskannya dalam sekejap. Entah enak, entah lapar, perbedaannya terlalu tipis. Hahaha.
Makan siang pengganjal perut





Sebelum keluar, kami disuguhkan tayangan dokumentasi seputar perang Vietnam. Setelah itu bus membawa rombongan kami kembali ke Ho Chi Minh City. Sampai di sana pukul 14.30, perut sudah lapar, jadi kami berjalan ke Pho Quynh dan mengisi perut. Setelah makan, kami buru-buru kembali ke agen travel.
Dokumentasi perang Vietnam


Sampai di sana pukul 15.20, kami ternyata ditinggal bus tujuan Mui Ne. Semula kami mengira bus berangkat pukul 15.30, tapi ternyata setelah lihat nota tiket tertulis pukul 15.00. Jadi kami terpaksa membeli lagi tiket ke Mui Ne seharga 130.000 VND yang berangkat jam 8 malam.


Padahal di dekat sana ada kantor Futa Line Bus yang berangkat pukul 17.30 dengan harga tiket yang lebih murah. Sayangnya tiket tidak bisa direfund. Terpaksa kami mencicipi Bia Saigon, bir khas Saigon di samping agen travel sambil menunggu keberangkatan bus.

Jarak dari Ho Chi Minh City ke Mui Ne sekitara 200 km dengan waktu tempuh hampir 5 jam. Alhasil kami sampai di hotel tengah malam, untung pemilik hotel bersedia menunggu kami.


Tips:

  1. Semua harga tour dapat ditawar, jadi usahakan banyak bertanya.
  2. Sebaiknya beli bekal sarapan maupun makan siang selama ikut Cu Chi Tunnel Half Day Tour, agar tidak kerepotan mencari makan.
  3. Banyak agen tiket bus ke berbagai tujuan di Vietnam. Jangan malu bertanya berbagai pihak perusahaan bus, karena selisih harga lumayan buat ongkos makan.
  4. Jangan takut perjalanan jauh dengan bus karena hampir rata-rata bus di Vietnam berupa sleeping bus yang cukup nyaman.

Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.


<<< Prev : Day 2                         Next >>> Day 4 : Ham Tien & Mui Ne




No comments:

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."