Halong Bay - Hanoi

Day 13 : 12 Oktober 2015

Alarm yang kami pasang semalam berbunyi tepat pukul 05:15. Niat hati ingin menikmati sunrise di atas dek cruise terpaksa kami batalkan setelah mengintip dari jendela kamar, langit tidak bersahabat dan awan tebal menggelayut di atas.


Ti Top Island
Selimut kami tarik lagi dan melanjutkan tidur sampai pukul 06:30, karena kami harus bersarapan pukul 07.00. 

Saya menyempatkan diri mandi, sedangkan istri saya memutuskan belum mau mandi (bukan tidak mau mandi ya :p ). Alasannya nanti mau berenang di Ti Top Island.

Kurang dari jam 7 kami sudah bersiap, meja makan sudah tertata rapi, siap menghidangkan sarapan kami, tapi belum ada 1 orangpun di sana. Kami naik ke atas dek dan mendapati Mr.Frank dan istrinya sudah nongkrong di atas dek, sambil menikmati buahan segar yang disediakan untuk menikmati sunrise subuh tadi.

Sembari bercerita bahwa mereka juga sempat bangun dan melihat cuaca tidak mendukung untuk menikmati sunrise, dan kembali tidur. Dan bisa ditebak dari buahan yang tersedia, tidak seorangpun yang bangun pagi untuk melihat sunrise.
Patung G.X.Ti-Top (1935-2000) di Ti Top Island

 Tak lama kemudian, tour guide kami, Benny memanggil dan mengumpulkan kami untuk menikmati sarapan yang sudah disiapkan.

Sambil menikmati sarapan yang di sediakan, kapal bergerak pelan menuju Ti Top Island, yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari tempat bersandar cruise semalam. Sarapan kami cukup bervariasi dengan menu utama roti, keju, kopi, teh, susu.

Setelah sarapan, kami dikasih waktu 5 menit untuk bersiap-siap dan pindah ke perahu kecil kemudian diantar ke Ti Top Island. Untuk masuk ke pulau ini dikenakan biaya masuk, yang kami tidak tahu berapa harganya karena sudah termasuk dalam paket tour kami.

Ti Top Island terletak sekitar 8 km arah tenggara Bai Chay Tourist Wharf. Nama pulau ini diberikan oleh Presiden Vietnam saat itu, Ho Chi Minh sebagai penghargaan kepada mantan pahlawan Uni Soviet di Perang Dunia ke-2, Ghermann Titov, yang mengunjungi pulau ini pada tahun 1962.


View dari Puncak Pulau Ti Top
Kami diajak naik ke puncak Ti Top Island. Jaraknya cukup tinggi dengan tangga yang agak curam cukup membuat kami kelelahan. Berkali-kali kami istirahat sepanjang tangga yang memiliki view sangat bagus. Dan semua kelelahan terbayar dengan view yang menakjubkan di puncak Ti Top Island.

Walaupun masih pagi, puncak Ti Top sudah dipenuhi banyak wisatawan. Untuk mengabadikan foto bahkan kita harus sabar mengantri untuk mendapatkan view yang bagus tanpa dihalangi wisatawan yang lain.


Pantai Ti Top Island
Setelah puas, turun tangga lebih enak dibanding naik. Dalam sekejap kami sudah sampai di bawah. Beberapa orang dari rombongan kami sudah nyebur di pantai Ti Top, termasuk Mr.Frank dan Mrs.Frank. Niat kami yang semula ingin berenang terpaksa diurungkan karena cuaca yang agak dingin. Lagian untuk berenang, banyak koq pantai di Bangka yang bagus. Hanya saya view batuan-batuan karst yang menjulang tinggi di tengah laut menjadi daya tarik tersendiri berenang di sini.

Sekitar pukul 10 kami kembali diantar ke cruise untuk mandi dan check out. Saat check out, semua minuman yang kita minum saat ditawarkan sejak awal kami check in di cruise harus dibayar. Harganya sekitar 50.000 - 60.000 VND per gelas. Lumayan juga ya, soalnya ada yang bayar sampai 600.000 VND lebih.


Bai Chay Tourist Wharf
Tips: Saat tiba di Bai Chay Tourist Wharf, belilah agak banyak air mineral (yang kemasan 5-6 liter) masukkan ke dalam tas, jangan sengaja di kasih lihat ke kru kapal, karena membawa minuman (apalagi bir dan wine) dari luar biasanya ke charge. Jadi saat acara makan kita bisa bawa air minum sendiri. Jika beli yang kemasan 5-6 liter, bawalah botol minum yang 600 ml untuk isi ulang, biar enak bawanya.

Sambil menunggu jam makan siang, kami ngobrol dengan sesama peserta yang lain. Terutama Mr & Mrs Frank, karena dari awal mereka 1 meja saat acara makan bersama kami. Tepat pukul 11.00, makan siang disajikan. Setelah makan siang, kami hanya menikmati pemandangan dari atas dek. Sayang, cuaca masih berawan sehingga kami tidak mendapatkan pemandangan yang jernih.

Kapal sampai di Bai Chay Harbour pukul 12.10, kami turun kapal dan menanti bus untuk mengantarkan kami kembali ke Hanoi. Perjalanan hampir 4 jam tak begitu terasa. 

Setelah di Hanoi, kami ke Ocean Sun Tour di Dinh Liet Street, memesan private car untuk membawa kami pada pukul 22.00 ke Noi Bai International Airport seharga 280.000 VND, cukup mahal mengingat jarak dari kota Hanoi ke Noi Bai International Airport hanya berjarak lebih kurang 32 km. 

 Tas dan bawaan kami titipkan di sini, kemudian kami berjalan menyusuri jalan-jalan sekitar danau Hoan Kiem, dan mencari makanan.


Masih ada sedikit waktu kami sempatkan menonton Thang Long Water Puppet Show. Tempat ini terletak di seberang jalan dekat Hoan Kiem Lake. Tiket masuk terbagi 2 kelas seharga 60.000 VND dan 100.000 VND. Pertunjukan boneka air ini hampir sama dengan Water Puppet Show di Ho Chi Minh City





Mungkin akan sedikit interest jika membawa anak kecil. Saya pribadi tidak terlalu suka. Bahkan banyak penonton yang tertidur lelap di dalam theater sepanjang show sekitar 50 menit, yang mendapat penghargaan dari Asia Book of Records sebagai pertunjukkan boneka air dengan durasi terlama. Agak membosankan!


Dengan latar jembatan yang menghubungkan Kuil Ngoc Son
di tengah danau Hoan Kiem
Sisa waktu kami pergunakan untuk menikmati keindahan Hoan Kiem Lake waktu malam. Angin semilir yang cukup dingin menerpa tubuh dan jiwa kami, saat Hanoi memasuki musim dingin. Hahahaha.

Pukul 21.00 kami kembali ke Ocean Sun Tour untuk memesan sedikit makanan pengganjal perut sambil mencari informasi Phuket, tujuan kami selanjutnya, memanfaatkan wifi di sana.


Pukul 22.00 tepat, minivan yang sudah kami pesan menjemput, dan kamipun berangkat.Tapi sesuai janji Hien, pemilik dan pengelola Ocean Sun Tour yang cukup ramah, mobil yang membawa kami adalah minivan dengan penumpang hanya kami saja, dan tidak menjemput penumpang yang lain. Perjalanan ke Airport hanya 35 menit, sesuai perkiraan kami karena memang kondisi malam jalanan lebih lancar.

Malam ini kami memang berencana ngemper di Noi Bai International Airport. Mencari tempat yang enak, memanfaatkan wifi gratisan di bandara, saya agak larut malam baru tidur.

Informasi tambahan:

OCEAN SUN Tours Co.,LTD.
Add: 7A Dinh Liet Street, Hang Bac Ward, Hoan Kiem Dist., Hanoi City
Tel: (+84) 4 3 9260 696 | Hotline: (+84) 906 134 483
Website: vietnamoceansuntours.com
Email: vietnamoceansuntours@gmail.com



Premier Travel Vietnam Co., Ltd
Add: 4C Dinh Liet Street, Hoan Kiem Dist., Hanoi City, Vietnam
Tel: (+84) 4 3 9262 866 | Fax: (+84) 4 3 9262 868

Mr Linh's Adventures
Add: 83 Ma May Street, Hoan Kiem District, Hanoi City, Vietnam
Tel: (+84) 4 3 6425 420 | Fax : (+84) 4 3 6425 421
Email: sales@mrlinhadventure.com




Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.

<<< Prev : Day 12                   Next >>> Day 14 : HAN-DMK-HKT

Noi Bai Internaitional Airport - Don Muang International Airport - Phuket International Airport

Day 14 : 13 Oktober 2015

Tidur di Noi Bai International Airport (IATA Code : HAN) lumayan aman dan nyaman, walaupun tidak ada sleeping seat, tapi kursi di sana tidak ada penghalang (sandaran tangan), dan dilapisi busa kulit, sehingga cukup nyaman jika ingin berbaring di sana.  Stand charger smartphone tersedia dekat konter wrapping bagasi dekat Departure Hall.


Noi Bai International Airport
Walaupun begitu, harap sediakan selimut, atau setidaknya jaket/mantel, karena malam hari dengan sikon yang cukup sepi, Noi Bai International Airport sangatlah dingin. Bandara ini berhenti beroperasi pada pukul 02.00 dini hari (tempat charger biasanya tidak ada aliran listrik lagi sekitar pukul 00.00), lampu-lampu dipadamkan sebagian, sehingga acara tidur bisa lebih nyaman.

Sekitar pukul 04.30 bandara mulai beraktivitas lagi, ditandai dengan petugas cleaning service yang sibuk keliling bandara mengendarai mesin penghisap debu. Suara yang cukup berisik memaksa saya harus memelekkan mata.

Setelah cuci muka kami berjalan santai ke area imigrasi, suasana cukup sepi. Boarding pass Airasia hasil print-an web check in di tangan kami ternyata tidak berlaku. Hah?? Ya, benar. Sebelum masuk ke imigrasi, petugas penjaga pintu masuk imigrasi, menyuruh kami meminta lagi boarding pass yang baru di konter check in.

Saat itu konter check in AA belum di buka, jadi kami tunggu sampai sekitar pukul 06.00. Setelah mendapat boarding pass yang baru, kami menuju imigrasi. Setelah lewat imigrasi, kami menuju konter scan bagasi, di sinilah awal bencana saya. Dua botol wine yang saya beli di Dalat tidak lolos imigrasi, padahal dulu saya pernah beli dua botol wine di Langkawi, dan tidak ada masalah/pemeriksaan  sewaktu pulang ke Indonesia (CGK) lewat KLIA2. 

Pertanyaan petugasnya sederhana saja, mana bukti pembeliaan duty free? Dengan berat hati saya relakan dua botol wine tersebut di sana. Bukan masalah harga, karena wine-nya cukup murah, tapi masalahnya itu  saya bawa dua botol wine itu ke sana ke mari selama 10 hari. Bayangkan capek dan repotnya. Hahaha.

Sesampainya di ruang tunggu, dekat gate 28 ada tempat minum gratis. Jadi saat check bagasi, kalau ada botol minum, habiskan isinya dan jangan buang botol kosongnya, karena kita bisa refill air minum di ruang tunggu. 

Pesawat kami take off sesuai jadwal, sekitar pukul 09:10 dan kami sampai di Don Muang International Airport (IATA Code : DMK) sekitar pukul 11.00.
Setelah lewat imigrasi Thailand, kami cari makan di dekat area keberangkatan domestik. Nasi kotak sekitar 60-80 Bath. Lumayan untuk mengganjal perut yang kosong.

Penerbangan lanjutan kami ke Phuket yang awalnya pukul 14.40 delay 1 jam. Sisa waktu lumayan di manfaatkan ke lantai atas, untuk melihat pesawat yang take off maupun landing.

Penerbangkan dari DMK ke Phuket International Airport (IATA Code : HKT) sekitar 1 jam 20 menit. Sampai di HKT, hari sudah sore. Keluar dari bandara, ada konter taksi. Daerah tujuan kami adalah Patong, jadi kami beli tiket ke Patong 200 Bath / orang.

Tidak lama, minivan yang antar kami datang. Ada sekitar 12 orang dalam minivan itu. Segera kami meninggalkan HKT menuju hotel kami di area Patong.

Dalam perjalanan kami diantar singgah ke suatu agen travel. Kami semua di suruh turun. Di tanya ini itu, intinya mereka ingin kita booking hotel, maupun tour di tempat mereka. Saat tahu kami sudah booked hotel, mereka jadi jutek. Saran saya, jangan mau dipaksa beli paket tour ataupun booking hotel di sana.


Phuket Simon Cabaret
Kami dapat jatah di antar paling terakhir, karena hotel kami memang agak jauh dari area pantai Patong. Jadilah kami check in di hotel sudah malam. Hotel yang kami booked adalah Renoir Boutique Hotel, kamarnya cukup luas, tapi suasana tidak seindah dalam gambar. Not recomended!


Deluxe Room, Renoir Boutique Hotel, Patong-Phuket

Deluxe Room, Renoir Boutique Hotel, Patong-Phuket





Hotelnya agak sepi, kolam renang agak kotor. Jikalau ingin cari hotel yang agak muruh dan luas, bolehlah. Tapi saya sarankan sebaiknya cari yang dekat area Patong Beach. Banyak koq yang agak murah. Satu-satunya kelebihan hotel ini adalah dekat Phuket Simon Cabaret, hanya sekitar 150m dari hotel.

Tapi menurut saya, itupun bukan kelebihan hotel ini, karena Simon Cabaret menyediakan antar jemput gratis dari hotel. Harga show saat kami tanya di sana adalah 700 Bath.

Setelah mandi, kami mencari makan malam di dekat area hotel. Nah, mungkin ini yang bisa dikatakan kelebihannya yang jauh dari pusat keramaian. Kami dapat tempat makan yang lumayan murah, hanya 60 Bath/ porsi, sudah termasuk nasi dan lauk. Porsinya juga lumayan banyak. Tom Yum hanya 80 Bath, dan Tom Yum Seafood hanya 100 bath.

Hari yang cukup melelahkan, mengingat kurang tidur di Noi Bai International Airport semalam. Jadilah kami pulang ke hotel dan beristirahat. Besok baru jalan lagi.




Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya melalui link yang saya tautkan tadi.



<<< Prev : Day 13            Next >>> Day 15 : Phuket Motorbike Tour (Jilid 1)





Phuket Motorbike Tour (Jilid 1)

Day 15 : 14 Oktober 2015

Bangun kesiangan membuat kami menyia-nyiakan waktu dengan bagusnya. Mungkin karena terlalu capek semalam. Apalagi sebelumnya kami hanya ngemper di Noi Bai International Airport (IATA Code: HAN), Hanoi.


Pork Curry Spicy & Tom Yum Seafood
Buru-buru kami cari makan siang di warung dekat hotel. Berhubung perut "agak kosong" kami memesan Tom Yum Seafood (THB 100) dan Pork Curry Spicy (THB 80). 

Porsinya cukup besar, dan dalam sekejab kami kekenyangan.

Dari sana kami mencari tempat penyewaan motor. Rata-rata harganya THB200/hari, tapi kami dapat yang agak miring di Allya Patong Mansion, THB150/hari dan hanya THB250 untuk 2 hari. Di salah satu web www.rentmotorbikepatong.com ada yang seharga THB100/hari, tapi tempatnya hanya dipasang spanduk di pinggir jalan. Kami mencoba menelpon dan jawabannya berbelit-belit. Not trusted!

Tips: Isilah bensin di stasiun pengisiian bensin (Caltex dan sejenisnya), jangan isi yang botolan atau stasiun mini yang memasukkan uang sendiri ke dalam mesin yang banyak tersebar di sepanjang jalan karena lebih mahal hampir 2x lipat


Thai Airways take off dari Phuket International Airport

Airasia take off dari Phuket International Airport
Sudah hampir pukul 12 siang saat kami berangkat ke arah utara Patong Beach, melewati jalan yang berkelok-kelok dan berbukit-bukit. Melewati Kamala Beach, Surin Beach, dan terus ke utara melewati Phuket International Airport (IATA Code: HKT), hanya untuk mendapatkan foto pesawat take off dari tepi pantai. Bisa juga dari Nai Yang Beach, berharap arah angin cocok untuk mendapatkan sudut foto terbaik. 


Kenapa arah angin? Karena itu menentukan dari arah mana pesawat akan landing ataupun take off.


Sarasin Bridge, tampak sebelah kiri jembatan lama yang dirombak sebagai walking bridge
Dari sana kami melanjutkan bermotor ke arah utara, ke ujung Phuket Island. Sarasin Bridge menawarkan pemandangan yang cukup memukau. Jembatan ini memotong selat yang menghubungan pulau ini dengan Phang-Nga di daratan Asia. Phuket Yacht Haven terlihat jelas dari jembatan ini.



Jembatan lama yang hanya cukup untuk 2 baris mobil tampaknya dibongkar dan dijadikan walking bridge, di mana bagian tengah jembatan dirombak dan ditinggikan supaya tidak menghalangi alur kapal di bawah. Jembatan yang baru cukup luas untuk mengurai kemacetan, dengan dua jalur berlawanan yang terpisah. Sepanjang walking bridge banyak pemancing yang mengisi waktu luang dan berharap mendapatkan ikan tentunya. :p


Awan hitam pekat menggelayut di Phuket Yatch Haven
Dari sana kami bergegas melanjutkan perjalanan kami. Phuket Yatch Haven menyita perhatian kami, dan kamipun mampir ke sana. Cuaca yang semakin mendung tidak menghalangi kami ke sana. Walaupun tidak seindah Telaga Harbour di Langkawi, tapi lumayan bisa menambah koleksi foto yatch (fotonya punya kami, yatch-nya punya orang lain)

 Berangkat sana mulai gerimis, awan hitam pekat bergelayutan mengiringi deru motor sewaan kami. Dilanjutkan hujan deras yang cukup lama memaksa kami menghabiskan waktu berteduh di sebuah pondok kecil di tepi jalan raya Thepkrasattri Road. Hari semakin sore, dengan terpaksa gerimis sedangpun kami terobos demi bisa menghangatkan diri di hotel.


Demikianlah perjalanan kami yang terbengkalai akibat hujan deras. Malamnya kami bersantap di BBQ Buffet di dekat Patong beach di Prachanukhro Road seharga THB199/orang. Murah meriah dengan beraneka sajian yang cukup memuaskan perut kami dan kekecewaan kami akibat tertundanya acara keliling Phuket.


Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya melalui link yang saya tautkan tadi.




Baca petualangan bermotor kami selanjutnya di Day 17 : Phuket Motorbike Tour (Jilid 2)

<<< Prev : Day 14               Next >>> Day 16 : Phi Phi Islands One Day Tour                     

Phi Phi Islands One Day Tour

Day 16 :  15 Oktober 2015

Sekitar jam 7 pagi kami sudah bersiap menunggu di lobby hotel, dan jemputan baru datang jam 7.40. Setelah menjemput 1 tempat lagi kami langsung diantar ke Rassada Harbour di daerah Phuket Town, pelabuhan ferry yang melayani penyeberangan ke Krabi dan pulau-pulau kecil sekitar Phuket, termasuk Phi Phi Islands yang menjadi tujuan kami hari ini.

Phi Phi Islands ini sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua. Satunya Ko Phi Phi Don, dan satu lagi adalah Ko Phi Phi Lee tempat syuting film "The Beach" yang diperankan oleh Leonardo Di Caprio.
Maya Bay "The Beach"nya Leonardo Di Caprio, view from ASEAN Cruise

Sesampainya di dermaga, kami di data ulang oleh petugas yang sekaligus bertugas sebagai tour guide kami, diberi stiker sebagai tanda yang bisa di kenali oleh orang tour di ferry maupun di Phi Phi Islands dan tanda untuk makan siang di Phi Phi Hotel.


Wefie di buritan ASEAN Cruise
Sekitar jam 8.40, ASEAN Cruise, ferry yang kami tumpangi berangkat. Dari pengumuman kapten kapal, perjalanan sekitar 1 jam 45 menit, tapi ternyata kami 2 jam lewat baru sampai di Ko Phi Phi Don. Karena ferry harus memutar Ko Phi Phi Lee, mengajak kami menikmati pemandangan indah Maya Bay, Losama Bay, Pileh Lagoon, dan Viking Cave. Sayangnya kami hanya bisa menikmati pulau tersebut dari kejauhan.



Dari atas kiri searah jarum jam: Lantai 1, Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4
ASEAN Cruise ini terdiri dari 4 lantai.
Lantai pertama (lantai paling bawah) merupakan tempat bagasi dan tempat duduk penumpang yang dilengkapi penyejuk udara. 
Lantai kedua terdapat tempat duduk penumpang yang juga dilengkapi penyejuk ruangan, toilet alias WC, konter informasi, kantin yang gratisan maupun berbayar, dan pintu masuk utama ke ferry. 
Lantai ketiga ada kabin kapten kapal alias ruangan nahkoda, ruangan VIP, toko snack, dan tempat duduk penumpang udara terbuka. 
Dan lantai keempat merupakan Sundeck, alias tempat untuk menggosongkan badan, banyak dipakai oleh para bule.


Kiri: ASEAN Cruise Directory
Kanan: Food & Beverage
Selama perjalanan pergi, di ferry menyediakan air minum (dingin), kopi (berikut perlengkapan tambahan berupa krimer dan gula kemasan sachet, teh, dan kue kering/biskuit gratis buat semua penumpang.
Kita boleh makan sampai puas. Hanya ada kotak tips untuk pelayan yang melayani kita. Harap kita bisa memberikan sedikit tips buat mereka.


Kolek buntut panjang yang sedang bersandar di dermaga Ton Sai 
Jika ingin menikmati Ko Phi Phi Lee, saya sarankan menginap semalam di Ko Phi Phi Don, karena dari sini kita bisa menyewa perahu kecil ke sana. Atau bisa juga join dengan orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama.

Perahu kecil ini dikenal dengan nama Longtail boat, karena baling-baling mesin kapal ini agak panjang sehingga lebih mudah diarahkan, mengingat ombak di sekitar pulau ini cukup besar.

Sesampainya di Ton Sai Pier, begitu nama dermaga di Ko Phi Phi Don, penumpang dibagi dua grup. Yang ingin berenang atau snorkling langsung naik ke kapal yang lebih kecil untuk diantar ke spot snorkling. Sedangkan yang tidak ingin ikut, boleh langsung turun ke Phi Phi Island dan mengeksplorasi pulau ini sampai jam makan siang.


Kami langsung berpindah kapal dan dibawa ke spot snorkling yang tidak terlalu jauh dari sana. Perlengkapan snorkling disediakan gratis, tapi sepatu katak (fins)harus bayar THB 80. Dari pemandu kapal diumumkan seolah-olah sangat bahaya jika tidak memakai sepatu katak karena banyak batu-batu karang dan terumbu karang yang runcing, beserta foto-foto kaki turis yang berdarah-darah. Menurut saya hanya trik pelaku usaha di sana untuk mendapatkan keuntungan, karena setelah menjajal spot snorkling di sana, tampaknya aman-aman saja, asal tidak terlalu pinggir ke tebing.

Demikian juga disewakan kacamata khusus buat yang pakai kacamata, dan berbagai macam keperluan sampingan untuk kebutuhan snorkling.

Spot di sana memang terdapat berbagai jenis ikan karang, hanya terumbu karangnya tidak ada yang bagus. Tetapi jika hanya untuk refreshing cukuplah.


Dari kiri atas searah jarum jam: Losama Bay, Pileh Lagoon, dan Viking Cave
Setelah itu kami diantar kembali ke Ko Phi Phi Don, dan kami agak telat sampai hotel untuk makan siang. Setelah turun dari kapal, untuk memasuki Ko Phi Phi Don diwajibkan membayar tiket masuk THB 20  yang katanya biaya pemeliharaan dan kebersihan pulau gitu deh.

Makan siang kami sudah siap, sesuai nomor meja yang sudah ditentukan. Satu meja untuk 10 orang. Makanannya boleh dikatakan sangat bervariasi dan banyak. Jika ada lauk yang habis langsung ditambah lagi oleh petugas di sana. Jadilah kami makan sampai kenyang.

Setelah selesai makan kami berniat ke Phi Phi View Point, tapi ternyata jaraknya cukup jauh, sekitar 4km dari Phi Phi Hotel, maka kami mengurungkan niat ke sana, soalnya ferry akan kembali ke Phuket Island jam 14.30, dan kami diharuskan berkumpul di Ton Sai Pier maksimal jam 14.15. Jadilah kami hanya berjalan di dekat-dekat pantai saja.


Semangka dengan latar Ko Phi Phi Don
Sekitar jam 14.35 ferry berangkat pulang ke Rassada Harbour, Phuket Island. Dalam perjalanan pulang ini, pihak ferry menyediakan buah-buahan dan soft drink buat semua penumpang. Kali ini berupa Coca Cola dan buah semangka. Perjalanan pulang lebih cepat karena tidak melewati Ko Phi Phi Lee. Alhasil sebelum jam 4 sore kami sudah tiba di Rassada Pier

Saat di ferry kami sudah di kasih tahu nomor minibus yang akan mengantar kami pulang ke hotel, jadi saat turun dari ferry kami tinggal mencari nomor bus yang dipegang oleh sopir busnya. Di sekitar dermaga tersebut terpampang foto-foto kami yang dijadikan souvenir, satunya THB 100. Maka berkuranglah dompet saya THB 200 karena membeli kenang-kenangan ini.

NB:
1. Harga Phi Phi Islands One Day Tour adalah THB 900/orang yang kami beli di hotel (Renoir Boutique Hotel). Harga bervariasi, silahkan nego sama pihak hotel, maupun agen-agen travel yang banyak tersebar di sepanjang jalanan Phuket Island. Jika ingin menginap di Phi Phi Island bisa langsung memberitahukan ke pihak tour dengan sedikit tambahan biaya.

2. Sewa longtail boat di Ko Phi Phi Don dengan tujuan Ko Phi Phi Lee, bisa 1 boat atau bisa bergabung dengan orang lain. Sewa 1 long tail boat sekitar THB2000 untuk 6 jam. Jika ingin menikmati suasana dalam film "The Beach" sewalah 1 boat dan berangkat agak pagi, sekitar jam 6-7 pagi, karena lewat dari jam itu, pantainya sudah ramai seperti pasar.

3. Usahakan menginap 1 atau 2 malam di Ko Phi Phi Don untuk bisa menikmati pulau-pulau di sekitarnya. Phi Phi Hotel terletak di dekat Ton Sai Pier, bisa dijadikan referensi menginap di sana. harga mulai dari THB1200-THB3500 tergantung season.


Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya melalui link yang saya tautkan tadi.



<<< Prev: Day 15             Next >>>> Day 17 : Phuket Motorbike Tour

Phuket Motorbike Tour (Jilid 2)

Day 17 :  16 Oktober 2015

Pagi ini kami bersiap-siap keliling Phuket Island pakai sepeda motor, tapi perut harus diisi dulu, dan karena di hotel tidak include sarapan, kami berjalan tidak jauh dari hotel, di sebelah Phuket Simon Cabaret ada warung nasi yang tergolong murah, walau agak sedikit lebih mahal THB 10 per porsi jika dibanding yang kami makan pada malam hari. Warung ini buka dari pagi hingga sore, sedangkan warung satunya lagi buka dari sore hingga malam.

Perut kenyang, bergegas kami menuju tempat penyewaan motor yang banyak tersebar sepanjang jalan di Phuket. Harga masih sama, THB150/hari dengan hitungan 24 jam. Sewa minimal 2 hari dapat harga lebih hemat THB125/hari.


Karon Beach
Langsung saja kami tancap gas ke arah selatan, membalas kegagalan Motorbike Tour tempo hari yang hujan dari siang sampai malam. Tujuan pertama adalah Karon Beach.

Pantai ini cukup ramai dan dipenuhi wisatawan lokal dan asing. Pantai dengan pasir halus berwarna agak kekuningan dan ombak yang lumayan besar, dan agak sedikit curam. Harap berhati-hati jika berenang di sini, dan pantai-pantai di Phuket pada umumnya.


Acara Vegetarian Festival Phuket
Sepanjang jalan ada yang rombongan yang sembahyang di rumah-rumah yang menyiapkan sesajen di depan rumah, sambil kerasukan. Ternyata sedang ada Phuket Vegetarian Festival dari tanggal 12-22 Oktober 2015. Tanggal penyelenggaraan festival berbeda setiap tahun karena festival ini sendiri mengikuti kalender/penanggalan China (Lunar Calendar). Di tempat-tempat tertentu, banyak kedai dadakan yang menjual berbagai macam makanan vegetarian, terutama yang dekat tempat ibadah-ibadah umat Budha.


Kata Beach
Dari sana kami menuju ke Kata Beach. Pantai ini berdekatan dengan Karon Beach, karena hanya dipisahkan perbukitan dan tebing saja. Garis pantai di Kata Beach lebih pendek jika dibandingkan garis pantai di Karon Beach. Dan di selatan lagi ada yang namanya Kata Thani/Kata Noi Beach yang garis pantainya jauh lebih pendek lagi. Pantai ini lebih ditujukan untuk tamu resort dan hotel di sana, tapi tidak dilarang untuk umum.



Kata Thani / Kata Noi Beach


Dari sana kami terus ke arah selatan, ke Phromthep Cape, sebuah tanjung di ujung selatan Phuket Island. Tempat ini sangat cocok untuk menikmati sunset di Phuket. Sayangnya kami sampai di sana di saat matahari sedang terik-teriknya.


Phromthep Cape 
Mercusuar di Phromthep Cape
Di Phromthep Cape terdapat sebuah mercusuar yang bisa kita naik secara gratis, hanya ada donation box, artinya kita bisa memasukkan uang seikhlasnya.



Ruang di dalam mercusuar tersebut ber-AC dan berfungsi sebagai museum kecil tempat memajang lampu mercusuar jaman dulu.



Sejauh mata memandang, terbentang samudera Hindia yang tak berujung. Sebuah pemandangan yang indah untuk kita bersyukur kepada Sang Pencipta.


Karon View Point


Dari Kata Beach ke Phromthep Cape banyak terdapat view point yang cukup bagus dijadikan ajang hunting foto, antara lain Karon View Point dan Windmill View Point

Dari Karon View Point kita dapat dengan jelas melihat 3 garis pantai, yaitu Karon, Kata, dan Kata Thani.

Windmill View Point ke arah Phromthep Cape

Windmill View point



Di Windmill View Point ini ada kincir angin, tempat pembangkit listrik tenaga angin. Lumayan buat acara foto-foto. View dari sini ke arah Phromthep Cape sangat memukau.








Dari Phromthep Cape kami menuju ke utara melewati jalur barat, tujuan kami adalah Big Buddha Phuket. 


Kami melewati Rawai Beach yang dipenuhi kapal-kapal nelayan. Mungkin inilah fishing village-nya Phuket. Pantainya cukup bersih dan menarik. 



Phuket Sea Shell Museum & Shop


Dalam perjalanan ke Big Buddha selanjutnya kami ketemu Phuket Seashell Museum. Kami lalu berhenti dan bermaksud masuk ke sana untuk melihat-lihat. Tidak ada konter tiket, artinya gratis. :D


Tetapi pas sudah masuk ke pintu, kami diminta uang tiket THB 200/orang oleh penjaga sana. Mahal! Kami tidak jadi masuk dan berbalik lalu pergi. Hahaha. Sokor...!! Not recomended!



Melewati jalan yang berkelok-kelok dan berbukit-bukit, akhirnya kami sampai di Big Buddha Phuket
Sepanjang jalan menuju ke sini banyak tempat-tempat untuk Elephant Trekking, jalan-jalan menunggangi gajah dipandu oleh seorang pawang gajah. Terlihat menyedihkan, gajah-gajah dirantai dan dieksploitasi hanya untuk kesenangan manusia. Begitu juga dengan anak gajah. Say no to ride!! 


Miniatur Big Buddha
Big Buddha ini masih terus dibangun dan belum selesai. Tapi tidak mengurangi minat wisatawan untuk ke sana. Sepanjang jalan menuju puncak ada yang menarik perhatian kami, yaitu sebuah Gong berukuran besar dan satunya berukuran agak kecil, yang jika dielus dengan pas akan menghasilkan gaung yang cukup kencang. 



View dari Big Buddha, hujan lebat di bawah dengan pelangi yang indah

Dari puncak Big Buddha kita bisa menyaksikan sebagian Phuket Island dengan pantai-pantainya. Setelah puas, kami berencana melanjutkan perjalanan kami, tetapi sayangnya hujan lebat turun lagi, mengacaukan acara kami.


Wat Chalong

Wat Chalong

Setelah hujan agak reda, kami menuju Wat Chalong, sebuah kuil yang terletak di  daerah Chalong. Kuil ini cukup besar dan terdapat beberapa bangunan besar. Di sini banyak calon pengantin yang shot untuk pre-wed.


Wat Chalong
Hari semakin sore, kami bergegas ke Kathu Waterfall. Air terjun ini airnya berwarna kuning, butek. Apa mungkin karena hujan lebat? Kami tidak tahu. Yang jelas beberapa sarana penunjang sini tampak tak terawat dan rusak parah. Semakin sore dan berawan akibat hujan lebat mungkin mempengaruhi suasana kami di sini. Hutannya terasa gelap dan lembab. Not recomended!
Kathu Waterfall

Sekeluarnya dari sana kami sudah tidak bisa ke air terjun yang lain dikarenakan sudah sangat sore dan jarak 2 air terjung tersebut masih agak jauh ke utara.


Sunset di Patong Beach


Maka kamipun memutuskan kembali ke Patong beach, melihat sunset dan kembali ke hotel. Mandi dan mencari makan malam dengan sedikit tragedi kehilangan kunci motor. 


Bangla Walking Street, Phuket
Dari sana kami ke mall Jungceylon dan Bangla Road di Patong, walking street yang ramai untuk dewasa 18+ saja. Tidak jauh berbeda dengan walking street di Pattaya yang agak vulgar. Jika membawa anak kecil, sebaiknya urungkan niat berjalan di sini. Dari sana kami mengembalikan motor rental dan kembali ke hotel untuk beristirahat. Besok pagi kami akan terbang ke Singapore dan dilanjutkan ke Batam. Next >>>



Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya melalui link yang saya tautkan tadi.



<<< Prev -Day 16- Phi Phi Islands One Day Tour

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."