Agama Pastafarian, Sembah 'Monster Spageti'

Niko Alm berpose dengan topi saringan spageti (BBC)
Perjuangan Niko Alm selama tiga tahun akhirnya berhasil. Pemerintah Austria mengizinkan fotonya mengenakan baskom saringan spageti di kepala tercetak di Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya.

Izin memakai saringan spageti diberikan dengan alasan keyakinan. Niko Alm yang sebelum atheis mengaku kini memeluk agama 'Pastafarian', anggota gereja Flying Spaghetti Monster atau gereja 'monster spageti terbang' -- .

Alm yang seorang pengusaha mengaku, ide memakai aksesoris tak biasa itu didapat saat membaca bahwa penutup kepala dibolehkan dalam foto-foto resmi. Dengan catatan, keyakinan menjadi alasannya. Ia lalu mengirim aplikasi SIM dengan foto baskom di kepalanya pada tahun 2008.

Kala itu, ia diminta memeriksakan diri ke dokter jiwa -- untuk mengecek apakah ia cukup waras untuk mengemudi. Namun setelah tiga tahun, usahanya membuahkan hasil. Kini, ia berniat mendaftarkan Pastafarian sebagai agama resmi yang diakui di Austria.

Juru bicara kepolisian Austria menjelaskan, izin diberikan karena meski memakai baskom di kepala, toh wajah Alm masih bisa terlihat. "Foto tersebut diizinkan bukan karena  alasan agama. Namun, kriteria foto pengakuan SIM adalah seluruh wajah harus terlihat," kata Manfred Reinthaler, juru bicara Kepolisian Wina.

Apa sebenarnya Pastafarian?
Monster Spageti Terbang

Pastafarian dan monster spageti terbang sebenarnya adalah sebuah olok-olok, dengan pemaknaan yang serius. Dalam situs kelompok yang ia dirikan itu disebutkan, "satu-satunya dogma dalam Gereja Monster Spaghetti Terbang adalah penolakan dogma."

Pastafarianisme adalah sebuah aliran kepercayaan yang diciptakan Januari 2005 oleh seorang sarjana fisika lulusan Oregon State University, Bobby Henderson.

Kala itu, ia mengirim surat yang mengatasnamakan Flying Spaghetti Monster pada Badan Pendidikan Kansas, Amerika Serikat. Agar diperbolehkan mengajar penciptaan alam semesta versi mereka sebagai alternatif teori penciptaan alam semesta versi Injil.

"Saya tidak memiliki masalah dengan agama. Tapi, kalau memang ada zat pencipta yang memang benar-benar pintar, saya menebak pasti dia punya selera humor yang bagus," tulis Henderson, yang juga ditahbiskan sebagai nabi Pastafarianisme.

Tidak mendapat jawaban, Henderson akhirnya membuat situs sendiri, dan mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Dari tahun ke tahun, jumlah penganut Pastafarianisme semakin meningkat di kampus-kampus.

Agama ini menuhankan suatu entitas supernatural yang berbentuk mirip pasta yang melilit dua bakso. Para Pastafarian percaya bahwa alam semesta tercipta setelah pencipta mereka yang tak terlihat itu kebanyakan minum. Mereka juga menganggap bajak laut adalah makhluk suci yang namanya dicemarkan oleh Gereja Katolik pada era 1800-an.

Penurunan jumlah bajak laut dari tahun ke tahun mereka percayai sebagai pemicu semakin parahnya pemanasan global. Selain itu, mereka juga percaya bahwa 50:1 adalah seimbang, dan pemeriksaan keamanan di bandara sangat tak bermoral.

Sebagaimana agama lainnya, pengikut Flying Spaghetti Monster ini juga memiliki beberapa sekte. Salah satu sekte menyatakan bahwa tuhan mereka yang sebenarnya adalah makaroni, bukan spageti.

Sekte yang menganggap fusili sebagai bentuk sesungguhnya Tuhan mereka, bahkan memiliki konsep trinitas Pasta-Meatballs-Holy Sauce, pasta-bakso-dan saus suci.

Bagaimana dengan kitab suci dan hari besar keagamaan? Pastafarian memiliki Injil Flying Spaghetti Monster sebagai kitab suci. Para Pastafarian dapat libur kapanpun mereka mau karena agama mereka 'menolak dogma'. Ada pula hari besar khusus yang jatuh setiap 19 September, yaitu Talk Like A Pirate Day. Pada hari ini, seluruh Rastafarian berpakaian dan berbicara seperti bajak laut. (sj)

Ada-ada saja. (sumber: DailyMail, BBC, Wikipedia)

No comments:

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."