Jokowi Disarankan Lebih Sering "Nge-tweet"

Bakal calon presiden PDI Perjuangan sekaligus Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) saat mengunjungi kantor Redaksi Tribun Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/5/2014).
JAKARTA - Bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi disarankan untuk lebih aktif di jejaring sosial Twitter. Media sosial 140 karakter itu dinilai efektif untuk menggaet suara pemilih muda.
Usul tersebut disampaikan salah satu relawan dalam temu relawan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Indonesia Hebat (Almisbat) di Jakarta, Sabtu (10/5/2014).

Saat sesi tanya jawab, salah satu relawan memprotes kepada Politisi PDI-P Eva Kusuma Sundari yang saat itu menjadi salah satu pembicara.


"Pak Jokowi ini relawannya banyak sekali di Twitter. Tapi dia sendiri tidak aktif," protes relawan itu.

Jokowi memiliki akun Twitter @jokowi_do2 dengan jumlah follower 1.419.447. Terhitung bulan Mei ini saja, Jokowi baru berkicau sebanyak enam kali.


"Padahal Jokowi capres yang paling banyak followernya di Twitter. Tapi tidak aktif. Sangat sayang sekali tidak dimanfaatkan," lanjut pria itu.


Eva menjelaskan, ketidakaktifan Jokowi itu disebabkan karena dia mengelola sendiri akun Twitternya. Di tengah kesibukan yang begitu padat, Jokowi tidak sempat untuk terus aktif berkicau.


"Sebenarnya dulu ada yang mengelola akun Pak Jokowi, tapi dia merasa tidak cocok. Jadi akhirnya memutuskan untuk dipegang sendiri," jelas Eva.

Eva berjanji, nantinya akan kembali mencarikan seseorang untuk mengelola akun Twitter Jokowi. Dengan begitu, akun yang sudah terdaftar di Twitter sejak 3 September 2011 itu akan menjadi lebih aktif menyapa 1,4 juta followernya.


Sumber: Kompas

Penulis: Ihsanuddin
Editor: Tri Wahono

No comments:

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."