Day 6 : 5 Oktober 2015
Sama halnya dengan bus dari Mui Ne ke Da Lat, bus dari Da Lat ke Nha Trang juga berupa seating bus, bukan sleeping bus. Pukul 07.00 bus sudah siap di depan hotel, dan masih kosong melompong. Setelah check out dan mengambil pasport kami segera naik bus. Pikir kami, mungkin kami dijemput pertama, dan akan keliling menjemput yang lain.
Ternyata dugaan kami salah besar, bus besar dengan daya tampung 40 orang lebih hanya membawa kami bertiga dan seorang kernet bus. Salut dengan keprofesionalan mereka. Saya yakin, dengan penumpang hanya kami bertiga, mereka tidak akan bisa menutupi ongkos operasionalnya.
Pukul 07.20 bus sudah berangkat menempuh jarak 135 km menuju Nha Trang. Perjalanan sekitar 3,5 sampai hampir 4 jam, termasuk berhenti di toilet / rumah makan. Waktu tempuh agak lama dikarenakan medan yang melewati perbukitan dengan tanjakan dan turunan yang berkelok-kelok. Sekitar jam 11 siang kami sudah sampai di Nha Trang.
Sayangnya bus tidak mengantar kami ke hotel tujuan, hanya berhenti di tempat yang dekat dengan hotel yang kami tunjukkan. Dari sana kami berjalan kaki ke Nam Hung Hotel, karena memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1 km, lumayan buat irit ongkos taksi. Nam Hung Hotel terletak hanya sekitar 200 meter dari pantai Nha Trang.
Berhubung kamar kami belum siap sampai di hotel, maka kami menitipkan tas bawaan kami di resepsionis hotel, kemudian berjalan mencari makan di sebuah COM. Makanan di Com sangat murah, jauh berbeda jika kita makan di area turis dekat pantai. Hanya dengan 15.000-20.000 VND kami dapat sepiring besar nasi lengkap dengan aneka lauk dan semangkok sop labu.
Setelah kenyang, kami kembali ke hotel sekitar pukul 12.40 dan kamar kami sudah siap. Kamar hotel ini kami booked via HotelQuickly (HQ) seharga 15 USD. Termasuk sangat murah, karena kami cek di agoda.com maupun booking.com harganya mencapai 650.000 VND. Kamarnya cukup besar dengan kamar mandi yang luas disertai bathtub.
Setelah check-in, kami istirahat sebentar, karena cuaca di luar cukup panas, membuat kami mengurungkan diri berjalan ke pantai. Lumayanlah nasib anak kampung nyobain ngapung di bathtub.
Hotel ini juga ada kolam renang di lantai 16, dan ruangan gym di lantai 15. Kolam renang tidak terlalu besar, tapi pemandangannya cukup menghibur karena terletak di ketinggian dengan kaca sebagai tembok, kita bisa menikmati pemandangan kota dan pantai Nha Trang sambil berendam. Sedangkan ruangan gym termasuk sangat kecil dan hanya sedikit peralatan fitnesnya.
Sorenya kami mencari tur lokal, ketemu kantor The Sinh Tourist tidak jauh dari hotel, hanya sekitar 60 meter dekat belokkan arah pantai. Kami masuk dan mencoba menanyakan paket tur, ternyata harganya lumayan murah. Menyesal, kenapa tidak dari awal saja kami memakai jasa Sinh Tourist? Hehehe.
Banyak tawaran tur ke berbagai tempat, tapi berhubung kami hanya 1 malam saja di Nha Trang, kami ambil Daily Boat Trip untuk besok seharga 149.000 VND. Tur akan berlangsung dari pukul 08.30-15.30, jadi kami membeli tiket bus lanjutan ke Hoi An yang berangkat pukul 19.00 seharga 219.000 VND.
Setelah beres urusan besok, kami naik taksi ke Thap ba Po Nagar (Kuil Ponagar) yang berjarak sekitar 4 km arah utara melewati Cau Tran Phu (Tran Phu Bridge). Komplek kuil ini buka dari pukul 06.00-17.30. Kita bisa masuk dengan membeli tiket seharga 15.000 VND.
Kuil peninggalan kerajaan Champa ini cukup besar, tapi jangan dibandingkan dengan candi-candi di Indonesia, masih kalah besar. Tapi pemandangan dari atas bukit komplek ini cukup menghibur mata. Dengan lalu lalang masyarakat yang hilir mudik melalui 2 jembatan (Tran Phu Bridge & Xom Bong Bridge) yang melintasi sungai Nha Trang tersaji indah dibawahnya. Saya rasa cukup 20 menit untuk mengelilingi komplek ini, karena memang tidak terlalu luas. Candi di sini kebanyakan terbuat dari batu bata, agak lain dibanding candi-candi di Indonesia yang kebanyakan terbuat dari batu alam yang dipahat.
Dari sana kami melanjutkan perjalanan ke Long Son Pagoda, melewati Cau Xom Bong (Xom Bong Bridge) di sisi yang lain. Long Son Pagoda berjarak sekitar 3 km ke arah barat daya Thap ba Po Nagar. Kami tetap naik taksi karena hari semakin sore. Baru menyesali terlalu banyak waktu yang kami buang saat berleha-leha di hotel.
Jalanan agak macet karena bertepatan dengan jam orang pulang kerja. Sampai di Long Son Pagoda sekitar pukul 17.10, hari mulai agak gelap. Buru-buru kami segera masuk dan naik ke arah patung Big Buddha. Tapi saat masuk ke area dalam kuil, kami dicegat oleh 2 orang, memaksa kami untuk sembahyang dengan hio yang diberikan mereka. Saya menolak dengan alasan perbedaan kepercayaan. Mereka tetap memaksa dengan alasan untuk keberuntungan, sehingga akhirnya Santo Lim, teman saya yang "katanya" atheis mengambil hio itu dan menancapkannya dalam-dalam ke dalam hiong lu pot (pot tempat menancapkan hio/gaharu).
Setelah itu saat kami mau melangkah masuk, mereka bersikeras meminta uang masuk, yang katanya untuk donasi kuil sebesar 100.000 VND per orang. Kami juga bersikeras, jika untuk donasi harusnya ada kotaknya dan tidak dengan paksaan. Mereka ganti lagi alasannya, untuk biaya hio yang tadi. Kami tetap bersikeras tidak mau, karena cuma 1 orang yang pakai hio nya. Mereka beralasan lagi, menurunkan target menjadi 100.000 VND saja untuk biaya hio.
Tetap saja kami bersikeras tidak mau, hingga akhirnya teman saya mengeluarkan 10.000 VND buat mereka dan melangkah masuk tanpa menghiraukan teriakan mereka. Ternyata mereka berusaha menipu kami, karena memang di sana kuil para biksu tidak ada konter tiket masuk, dan tidak ada juga kotak donasi seperti kebanyakan di Thailand.
Saat kami mencapai puncak Big Buddha, hari sudah hampir gelap. Sehingga tidak terlalu banyak yang bisa dinikmati, lampu yang menyoroti Big Buddha baru dinyalakan setelah kami turun sampai ke bawah. Dari sana kami turun dan melanjutkan dengan berjalan kaki, tujuannya adalah mencari makan. Setelah makan, kami pulang ke hotel dengan naik taksi.
Tips:
<<< Prev : Day 5 Next >>> Day 7 : Nha Trang Daily Boat Trip
Sama halnya dengan bus dari Mui Ne ke Da Lat, bus dari Da Lat ke Nha Trang juga berupa seating bus, bukan sleeping bus. Pukul 07.00 bus sudah siap di depan hotel, dan masih kosong melompong. Setelah check out dan mengambil pasport kami segera naik bus. Pikir kami, mungkin kami dijemput pertama, dan akan keliling menjemput yang lain.
Pemberhentian bus Dalat-Nha Trang untuk ke toilet maupun makan |
Ternyata dugaan kami salah besar, bus besar dengan daya tampung 40 orang lebih hanya membawa kami bertiga dan seorang kernet bus. Salut dengan keprofesionalan mereka. Saya yakin, dengan penumpang hanya kami bertiga, mereka tidak akan bisa menutupi ongkos operasionalnya.
Pukul 07.20 bus sudah berangkat menempuh jarak 135 km menuju Nha Trang. Perjalanan sekitar 3,5 sampai hampir 4 jam, termasuk berhenti di toilet / rumah makan. Waktu tempuh agak lama dikarenakan medan yang melewati perbukitan dengan tanjakan dan turunan yang berkelok-kelok. Sekitar jam 11 siang kami sudah sampai di Nha Trang.
Nam Hung Hotel, Nha Trang - Vietnam |
Nam Hung Hotel, Nha Trang - Vietnam |
Setelah kenyang, kami kembali ke hotel sekitar pukul 12.40 dan kamar kami sudah siap. Kamar hotel ini kami booked via HotelQuickly (HQ) seharga 15 USD. Termasuk sangat murah, karena kami cek di agoda.com maupun booking.com harganya mencapai 650.000 VND. Kamarnya cukup besar dengan kamar mandi yang luas disertai bathtub.
Nam Hung Hotel, Nha Trang - Vietnam |
Hotel ini juga ada kolam renang di lantai 16, dan ruangan gym di lantai 15. Kolam renang tidak terlalu besar, tapi pemandangannya cukup menghibur karena terletak di ketinggian dengan kaca sebagai tembok, kita bisa menikmati pemandangan kota dan pantai Nha Trang sambil berendam. Sedangkan ruangan gym termasuk sangat kecil dan hanya sedikit peralatan fitnesnya.
Pemandangan dari Thap ba Ponagar Yang jauh adalah Tran Phu Bridge, dan yang dekat adalah Xom Bong Bridge |
Sorenya kami mencari tur lokal, ketemu kantor The Sinh Tourist tidak jauh dari hotel, hanya sekitar 60 meter dekat belokkan arah pantai. Kami masuk dan mencoba menanyakan paket tur, ternyata harganya lumayan murah. Menyesal, kenapa tidak dari awal saja kami memakai jasa Sinh Tourist? Hehehe.
Thap ba Ponagar, Nha Trang - Vietnam |
Setelah beres urusan besok, kami naik taksi ke Thap ba Po Nagar (Kuil Ponagar) yang berjarak sekitar 4 km arah utara melewati Cau Tran Phu (Tran Phu Bridge). Komplek kuil ini buka dari pukul 06.00-17.30. Kita bisa masuk dengan membeli tiket seharga 15.000 VND.
Thap ba Ponagar, Nha Trang - Vietnam |
Kuil peninggalan kerajaan Champa ini cukup besar, tapi jangan dibandingkan dengan candi-candi di Indonesia, masih kalah besar. Tapi pemandangan dari atas bukit komplek ini cukup menghibur mata. Dengan lalu lalang masyarakat yang hilir mudik melalui 2 jembatan (Tran Phu Bridge & Xom Bong Bridge) yang melintasi sungai Nha Trang tersaji indah dibawahnya. Saya rasa cukup 20 menit untuk mengelilingi komplek ini, karena memang tidak terlalu luas. Candi di sini kebanyakan terbuat dari batu bata, agak lain dibanding candi-candi di Indonesia yang kebanyakan terbuat dari batu alam yang dipahat.
Dari sana kami melanjutkan perjalanan ke Long Son Pagoda, melewati Cau Xom Bong (Xom Bong Bridge) di sisi yang lain. Long Son Pagoda berjarak sekitar 3 km ke arah barat daya Thap ba Po Nagar. Kami tetap naik taksi karena hari semakin sore. Baru menyesali terlalu banyak waktu yang kami buang saat berleha-leha di hotel.
Long Son Pagoda, Nha Trang - Vietnam |
Setelah itu saat kami mau melangkah masuk, mereka bersikeras meminta uang masuk, yang katanya untuk donasi kuil sebesar 100.000 VND per orang. Kami juga bersikeras, jika untuk donasi harusnya ada kotaknya dan tidak dengan paksaan. Mereka ganti lagi alasannya, untuk biaya hio yang tadi. Kami tetap bersikeras tidak mau, karena cuma 1 orang yang pakai hio nya. Mereka beralasan lagi, menurunkan target menjadi 100.000 VND saja untuk biaya hio.
Tetap saja kami bersikeras tidak mau, hingga akhirnya teman saya mengeluarkan 10.000 VND buat mereka dan melangkah masuk tanpa menghiraukan teriakan mereka. Ternyata mereka berusaha menipu kami, karena memang di sana kuil para biksu tidak ada konter tiket masuk, dan tidak ada juga kotak donasi seperti kebanyakan di Thailand.
Saat kami mencapai puncak Big Buddha, hari sudah hampir gelap. Sehingga tidak terlalu banyak yang bisa dinikmati, lampu yang menyoroti Big Buddha baru dinyalakan setelah kami turun sampai ke bawah. Dari sana kami turun dan melanjutkan dengan berjalan kaki, tujuannya adalah mencari makan. Setelah makan, kami pulang ke hotel dengan naik taksi.
Tips:
Untuk memperoleh voucher hotel 200.000 VND dari HotelQuickly, silahkan download aplikasi HQ di sini, kemudian masukkan kode YLIMP pada menu redeem voucher pada aplikasi yang sudah diunduh tadi. Kode YLIMP hanya bisa digunakan jika download aplikasinya di link yang saya tautkan di atas.
<<< Prev : Day 5 Next >>> Day 7 : Nha Trang Daily Boat Trip
No comments:
Post a Comment