Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hendak memberikan kuliah umum di ITB, Bandung, Kamis (17/4/2014). Kedatangan Jokowi disambut unjuk rasa dengan diwarnai kericuhan. |
"Ya masak harus saya jawab siapa," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014) siang.
Jokowi menganggap unjuk rasa semacam itu biasa. Sebab, sejak menjadi Wali Kota Solo hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta, aksi unjuk rasa selalu mengiringi karier politiknya. Oleh sebab itu, dia menilai bahwa unjuk rasa itu hal biasa, sekaligus merupakan bagian dari dinamika politik.
"Ndak pernah kaget saya. Sudah biasa," lanjut Jokowi.
Jokowi membantah jika kunjungannya ke ITB untuk politisasi kampus, seperti yang dituduhkan para mahasiswa. "Ndaklah(politisasi kampus). Saya sudah diundang tiga kali. Yang kemarin jadwalnya ndak bisa. Kayak ndak punya kerjaan aja. Kan itu juga sama penandatanganan MoU sama ITB," ujar Jokowi.
Sebelumnya diberitakan, kedatangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di ITB, Bandung, Kamis (17/4/2014), disambut unjuk rasa ratusan mahasiswa. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Politisasi Kampus" dan "Turut Berduka atas Politisasi Kampus"
Saat rombongan Jokowi dan rektor hendak masuk ke dalamnya, aksi kericuhan pecah. Mobil pengawal pribadi Jokowi yang ada paling depan jadi bulan-bulanan teriakan mahasiswa.
Mahasiswa, sambil berteriak-teriak, memblokir jalannya mobil itu dengan spanduk. Polisi dan para petugas keamanan kampus berhasil membuat para mahasiswa mundur.
Mobil yang ditumpangi Jokowi dan Rektor ITB pun batal masuk kampus. Mobil kemudian melaju ke Jalan Ir H Juanda dan masuk ke kediaman dinas rektorat. Sementara mobil Jokowi dan rektor pergi, mobil pengawal Joko Widodo masih terjebak di kerumunan mahasiswa. Sekitar 10 menit kemudian, mobil itu baru bisa keluar dari barikade mahasiswa.
Sumber: Kompas
Penulis | : Fabian Januarius Kuwado |
Editor | : Kistyarini |
No comments:
Post a Comment