Berani Ambil Ahok Jadi Cawapres?



Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan awak media menanggapi soal pemberian mandat kepada Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2014). Warta Kota/Henry Lopulalan
JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan tetap mengurusi Jakarta selama satu periode atau lima tahun. Padahal, tak sedikit pihak yang menyebutkan bahwa dia menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden bagi Joko Widodo, yang diusung menjadi calon presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

"Enggak ada orang yang berani ambil Ahok (Basuki) jadi cawapres," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (21/4/2014).
 

Pria yang akrab disapa Ahok itu pun berjanji akan memenuhi instruksi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menuntaskan permasalahan Ibu Kota. Menurut dia, Prabowo-lah yang berjasa menarik putra Belitung itu ke Jakarta. 

Prabowo, lanjut dia, telah berani menunjukkan bahwa Partai Gerindra adalah partai yang berani mencalonkannya sebagai wakil gubernur. Padahal, saat itu, ia masih menjabat sebagai kader Partai Golkar. 

Melihat ada potensi lebih baik yang ditawarkan partai lain, Basuki pun menerima ajakan Prabowo memimpin Jakarta. Maka dari itu, ia akan memenuhi janjinya kepada Prabowo untuk tidak mengajukan diri sebagai capres ataupun cawapres. 

"Lagi pula Indonesia ini masih belum bisa menerima presiden atau wapres yang berasal dari minoritas karena akan menurunkan nilai parpol yang menarik saya. Aku lebih suka di DKI-lah, enggak usah berandai-andai," kata Basuki.
Sumber: Kompas

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Kistyarini

No comments:

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."