PDI-P akan Beri Kejutan Siapa Cawapres Jokowi


Calon presiden yang juga Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, berpose sebelum meresmikan posko media JKW4P di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Kamis (3/4/2014). Jokowi diberikan mandat untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) disebut akan memberi kejutan siapa yang akan mendampingi bakal calon presiden dari PDI-P Joko Widodo alias Jokowi di Pemilihan Presiden 2014. PDI-P saat ini belum menyampaikan siapa calon wakil presiden (cawapres) bagi Jokowi.

"Kita akan tunggu waktu yang terbaik karena ini kan momentum. Harus ada surprise (kejutan)," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di Jakarta, Sabtu (12/4/2014). 



Hasto menjelaskan, saat ini PDI-P tengah menjajaki koalisi dengan partai lain. Hari ini Jokowi ditemani Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar untuk membahas koalisi. 

"Yang urus koalisi Pak Jokowi dan Pak Tjahjo," kata Hasto. 

Hasto menambahkan, Jokowi juga berencana bertemu mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga Wakil Presiden RI ke-9, Hamzah Haz. 

Sejauh ini, Partai Nasdem telah menyatakan akan mendukung penuh pencapresan Jokowi. Setelah itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan membicarakan peluang siapa cawapres untuk Jokowi. 

Menurut Paloh, Partai Nasdem bisa saja mengajukan tokoh internal maupun eksternal partai untuk cawapres Jokowi. 

Sementara itu, pertemuan Jokowi hari ini dengan Ical disepakati keduanya akan bertarung di Pilpres 2014. Partai Golkar sejauh ini mengusung Ical sebagai bakal capres 2014.
Sumber: Kompas

Penulis: Dian Maharani
Editor: Heru Margianto

No comments:

Do the Best

"Perbuatan baik kadang membutuhkan konsekuensi yang cukup besar. Jika Anda memutuskan untuk melakukannya, jangan pernah sesali hal itu di kemudian hari."